NEW NORMAL DI BATAM
Batam New Normal, Dokter Sigit Riyarto: Layak atau Tidak, hingga Kini Vaksin Belum Ditemukan
Ini pandangan dokter Sigit Riyarto terkait rencana new normal di Batam
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Rencana pemerintah untuk menerapkan kebijakan new normal atau hidup berdampingan dengan covid-19 menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Tak hanya masyarakat, dunia medis juga demikian. Mereka mewaspadai akan adanya ledakan peningkatan jumlah pasien covid-19, akibatnya membutuhkan kinerja medis yang lebih ekstra nantinya.
Namun kebijakan new normal menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengembalikan kehidupan normal dengan cara hidup berdampingan dengan covid-19.
Pasalnya hingga kini, dunia pun belum berhasil menemukan vaksin virus yang melanda dunia.
"Dibilang layak atau tidak layak, new normal menjadi salah satu cara kita menjalani hidup seperti sedia kala. Pasalnya hingga kini vaksin virus tersebut tak kunjung ada," ujar dr Sigit Riyarto, Jumat (29/5/2020).
• KENALI Tanda Tubuh Sedang Kekurangan Vitamin C, Sering Merasa Lemah hingga Mimisan
Sigit yang juga Direktur Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam mengatakan, new normal dapat berjalan jika semua warga mematuhi aturan protokol kesehatan.
Sebagai praktisi kesehatan, menurut Sigit, penerapan new normal dapat terlaksana dengan baik jika ada konsistensi warga dalam menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, warga harus kenakan masker, menerapkan social distancing dan tentunya dibutuhkan kejujuran.
"Kenapa jujur, jika seseorang sudah merasa ada gejala covid-19 atau bahkan ada kontak dengan pasien covid agar segera melakukan perawatan, melaporkan kepada gugus atau melakukan perawatan secara mandiri," ujarnya.
Dengan begitu, maka kita secara bersama-sama dapat menekan penurunan angka pasien covid-19 di Batam.
Di sisi lain, menurut analisa Sigit, Batam tidak akan seperti daerah lain dengan sebaran peningkatan pasien covid-19 yang memuncak.
Mengapa demikian? Menurutnya, Batam memiliki pintu akses terbatas. Beberapa negara tetangga kita sudah lockdown, pelayaran antar pulau hanya ada beberapa kapal begitu juga pelayaran lintas provinsi seperti ke Dumai tutup akses.
Tidak hanya itu, Pelni pun tak lagi mengangkut penumpang.
Begitu juga dengan bandara yang mengurangi trip penerbangan meski sempat setop operasi. Bahkan aturan protokol kesehatan di semua pintu masuk dan keluar telah diawasi oleh petugas kesehatan.