VIRUS CORONA DI CHINA
Diuji Cobakan 2000 Orang, China Siap Pasarkan Vaksin Virus Corona di Akhir Tahun 2020
China siap memasarkan vaksin virus Corona di akhir tahun 2020 ini. Berikut pernyataan dari Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi Negara Dewan Negara
Adapun syarat yang harus dilakukan yaitu peternak melepaskan hewan mereka kembali ke alam liar atau menjauhkannya dari mereka.
Pembayaran akan bervariasi mulai dari 24 yuan atau setara Rp 50.00 untuk seekor marmut hingga 2.456 yuan atau setara Rp 5 juta untuk seekor muntjac.
Sara Platto pewakilan Yayasan Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Pembangunan Hijau China menyambut baik skema kompensasi ini.
"Sangat senang melihat China memberikan insentif kepada orang-orang yang berburu, membiakkan, atau menjual satwa liar. Penting untuk merawat mereka dan tidak membiarkan mereka terdampar," katanya seperti dikutip SCMP.
Anggota Komite Nasional Tiongkok untuk manusia dan biosfer, Zhou Haixiang menambahkan, langkah-langkah pemerintah itu belum cukup jauh.
Menurutnya, larangan harus sampai pada larangan penggunaan komersial hewan liar.
"Larangan itu pada konsumsi satwa liar tetapi dari sudut pandang ekologis, kita harus melarang semua penggunaan komersial hewan liar," jelasnya.
Lanjutnya, hewan-hewan yang dibiakkan untuk makanan hanya 30 persen dari total.
Sementara, operasional komersialnya, seperti peternakan bulu dan taman margasatwa menyumbang 70 persen.
Untuk Pertama Kalinya, China Laporkan Tak Ada Penambahan Kasus Baru virus Corona
Kabar baik datang dari China, negara yang pertama kali di dunia melaporkan kasus virus Corona atau Covid-19.
Otoritas kesehatan China mengumumkan tidak adanya penambahan kasus baru di negaranya pada Jumat (22/5/2020) kemarin.
Hal ini pertama kalinya terjadi bagi China sejak akhir tahun 2019 lalu.
Pada hari sebelumnya, China masih melaporkan adanya kasus infeksi baru Covid-19.
Namun, dua kasus baru yang dicurigai, satu kasus impor dari Shanghai dan kasus yang ditransmisikan secara lokal di Provinsi Jilin di China timur laut.