VIRUS CORONA DI CHINA
Diuji Cobakan 2000 Orang, China Siap Pasarkan Vaksin Virus Corona di Akhir Tahun 2020
China siap memasarkan vaksin virus Corona di akhir tahun 2020 ini. Berikut pernyataan dari Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi Negara Dewan Negara
NHC menyampaikan, kasus tanpa gejala baru dari virus Corona turun menjadi 28 dari 35 kasus di hari sebelumnya.
Melansir japantimes (23/5/2020), virus pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, China pada Desember 2019, tapi kasus-kasus telah berkurang secara drastis dari puncaknya pada pertengahan Februari saat negara ini tampaknya telah mengendalikan sebagian besar virus.
Korban meninggal yang terkonfirmasi resmi di negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu mencapai 4.634 kasus.
Angka tersebut jauh di bawah jumlah korban jiwa di negara-negara yang jauh lebih kecil, seperti Italia dengan 32.616 korban meninggal atau Belanda (5.788 kasus).
Menurut data worldometers, China berada di peringkat 13 negara jumlah korban meninggal karena Covid-19.
Sejak perama dilaporkan muncul di Wuhan, virus telah menyebar di ratusan negara lain, dengan lebih dari 340.000 orang meninggal dunia.
Dari total secara global, 5.306.158 kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.160.039 orang dinyatakan pulih.
Berarti, jumlah korban sembuh jauh lebih besar dibandingkan yang meninggal dunia.
Update negara lain
Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menjadi pusat pandemi Covid-19, dengan Brasil sebagai negara yang paling terdampak.
Sejauh ini Brasil mengkonfirmasi 332.382 kasus positif, menyusul Rusia. Brasil menjadi hotspot kedua di dunia untuk kasus Covid-19.
Kementerian Kesehatan melaporkan 1.001 kematian pada Kamis (21/5/2020).
Di Sao Paulo, kota yang paling parah dilanda, video udara menunjukkan deretan plot terbuka di Pemakaman Formosa, di mana mengikuti permintaan yang ada.
Di sisi lain, Inggris akan memperkenalkan karantina selama 14 hari bagi hampir semua pelancong internasional mulai 8 Juni 2020. Siapapun yang melanggar aturan akan dikenai denda sebesar 1.218 dollar.
Badan PBB telah memperingatkan, sekitar 80 juta bayi dapat berisiko penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, campak, dan polio karena gangguan imunisasi rutin yang disebabkan pandemi.
Lebih dari 5,2 juta orang di seluruh dunia saat ini dikonfirmasi terpapar virus di seluruh dunia.
Virus telah menyebabkan lebih dari 337.000 orang meninggal dunia dan sekitar 1,2 juta lainnya sembuh.
China Lakukan Uji Klinis, Xi Jinping Ungkap Vaksin Covid-19 Akan Jadi Barang Publik Global
Wabah virus Corona atau Covid-19 membuat sejumlah negara berlomba-lomba menciptakan vaksinnya.
Sebut saja negara yang pertama kali melaporkan kasus Covid-19, China.
China menyebutkan akan menjadikan vaksin Covid-19 nantinya sebagai barang publik global jika sudah ditemukan.
Pernyataan itu diutarakan oleh Presiden China Xi Jinping di Majelis Kesehatan Dunia ( WHA), Senin (18/5/2020).
Dilansir dari AFP, China sedang melakukan uji klinis untuk 5 calon vaksin Covid-19 di saat negara-negara lain juga berlomba untuk menemukan cara menghentikan patogen yang telah menewaskan lebih dari 315.000 jiwa di seluruh dunia ini.
Dalam pidatonya Xi berujar, "Setelah penelitian dan pengembangan vaksin virus Corona di China selesai dan mulai digunakan, itu akan menjadi barang publik global."
Xi melanjutkan, langkah ini akan menjadi kontribusi China dalam mencapai aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin corona di negara-negara berkembang juga.
Wakil Direktur Komisi Kesehatan Nasional China Zeng Yixin pekan lalu berkata, ada banyak calon vaksin virus Corona yang sedang menunggu persetujuan untuk uji coba manusia.
Para ahli mengatakan, setidaknya perlu 12-18 bulan untuk mengembangkan vaksin yang efektif, bisa juga dengan periode yang lebih lama.
Xi lalu menambahkan dalam pertemuan virtual tersebut bahwa China akan memberikan bantuan Covid-19 global sebanyak 2 miliar dollar AS (Rp 29,65 triliun) selama dua tahun.
Peracikan vaksin dibayangi pengalaman buruk
Dari 8 uji klinis vaksin Covid-19, 5 di antaranya dilakukan di China.
Namun peracikan vaksin virus Corona oleh China ini dibayangi pengalaman buruk.
Dua tahun lalu, sebuah skandal besar terjadi ketika lebih dari 200.000 anak-anak mendapatkan vaksin diphtheria, tetanus, dan batuk yang tidak efektif.
Perusahaan yang sama Changchun Changsheng juga mendapat hukuman karena memalsukan produksi dan catatan pemeriksaan berkenaan dengan vaksin rabies.
Salah satu perusahaan yang sekarang terlibat dalam uji klinis Covid-19, Wuhan Institute of Biological Products, juga pernah dihukum karena kesalahan prosedur dalam membuat vaksin DPT di tahun 2016.
Namun masalah yang dihadapi ilmuwan China sekarang adalah bahwa mereka yang tertular Covid-19 semakin berkurang, sehingga berpengaruh pada uji klinis tahap ketiga.
Dengan semakin sedikitnya infeksi baru, pengembangan vaksin jadi semakin susah.
(*)
• Soal Kedatangan 500 TKA asal China, PT VDNI: Kalau Mereka Tak Datang, Pekerja Lokal Tak Bisa Kerja
• India Lampaui China, Korban Meninggal Covid-19 Capai 4706 Jiwa, Layanan Kesehatan juga tak Memadai
• China Usir Kapal Perang AS USS Mustin Bersenjata Rudal dari Laut China Selatan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul China Siap Pasarkan Vaksin virus Corona Akhir 2020.