RUSUH DI AMERIKA
Donald Trump Sembunyi di Bunker Ketika Demo Kasus George Floyd Berujung Rusuh di Gedung Putih
Donald Trump diketahui bersembunyi di bunker selama sekitar satu jam, menurut seorang Republikan di Gedung Putih.
TRIBUNBATAM.id, AMERIKA SERIKAT- Aksi demo kasus George Floyd pecah di Gedung Putih, Jumat (29/5/2020) malam waktu setempat.
Demo yang dilakukan ratusan oran tersebut berujung ke rusuhan, pelemparan batu dan menarik barikade polisi.
Ke rusuhan tersebut pun membuat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, ber sembunyi di ruang perlindungan bawah tanah alias bunker.
Trump terpaksa diungsikan ke bunker oleh para agen layanan rahasia.
Keputusan membawa Trump ke bunker diambil secara tiba-tiba, ketika para pengunjuk rasa meneriakkan protes mereka di Taman Lafayette, sementara petugas berjuang menahan kerumunan.
• Kerusuhan Amerika Mendekati Gedung Putih, Donald Trump & Keluarga Diungsikan ke Bunker Bawah Tanah
• Petarung UFC, Jon Jones Marahi Para Berandal pada Unjuk Rasa Protes Kematian George Floyd

Diketahui, aksi unjuk rasa ini dipicu kematian pria berkulit hitam George Floyd.
Floyd tewas pada Kamis (25/5/2020), setelah seorang polisi Minneapolis mengunci lehernya hingga meninggal akibat tak bisa bernapas.
Polisi yang menewaskan Floyd, Derek Chauvin, kini didakwa pembunuhan.
Terkait Trump ber sembunyi di bunker ketika demo pecah, pihak Gedung Putih tak memberikan komentar.
" Gedung Putih tidak mengomentari protokol dan keputusan keamanan," kata Juru Bicara Gedung Putih, Judd Deere.
Sementara itu, agen layanan rahasia mengatakan mereka tidak membahas cara dan metode operasi perlindungan.
• Bantu Finansial Klub Inggris Saat Pandemi Covid-19, Pengusaha Indonesia Tuai Pujian
• Apakah Benar Anak-anak Lebih Aman dari Serangan Virus Corona? Ini Jawab Dokter Anak
Dibawanya Donald Trump menuju bunker pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.
Menurut Republikan, Trump cukup panik atas demo yang terjadi di Gedung Putih.
Namun, tidak jelas apakah Donald Trump membawa serta ibu negara, Melania Trump, dan putranya, Barron, untuk bergabung di bunker.