HUMAN INTEREST
Bolak Balik ke Kantor PLN, Jumiati Memohon Listrik Rumahnya Tak Diputus, 'Anakku Masih Bayi,Pak'
Menyikapi permasalahan Jumiati, salah seorang petugas bright PLN pun meminjamkan biaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Jumiati.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
"Memang lagi susah betul kondisi keungan pak, kalau ada duit tak mungkinlah kami tak bayar. Dari dulu dulu kami rajin kok bayar, namun baru kali ini saja. Jujur iya pak, kami tak mau seperti ini. Namun mau bagaimana ? suami berhenti kerja akibat corona bukan lah keinginan kami. Siapa yang mau seperti ini? kan tidak ada," ungkapnya.
Selain dirinya harus membayar besaran tagihan listrik, kata Jumiati bulan ini ia harus membayar tagihan yang cukup banyak.
Jumiati mengaku merasa heran, sebab penggunan listrik dirumah yang ia huni hanya menggunakan lampu, tv, mesin cuci dan kelengkapan seperti rumah pada umumnya, masak nasi, dispenser.
"Tapi aku tak ingin menyoroti itu lah, aku hanya meminta kepada PLN agar dapat menyambungkan listrik yang telah diputus kerumah saya. Kasihan anak bayi saya, rumah gelap. Kami tidak bisa masak jadinya. Kalau memang ada persyaratan, silahkan. Saya akan patuhi, namun jangan diputus listrik," sebutnya.
Bahkan untuk menyelesaikan permasalhan tagihan listrik ini, Jumiati sudah berulang kali mendatangi kantor area PLN. Saat ke kantor pusat Bright PLN, nasib sial justru dialaminya.
"Dari kemarin sudah kesini, namun disuruh ke Batam Centre. Lalu ke Batam Centre hanya nemuin petugas keamanannya. Tidak ada proses. Pas ke kantor di Batam Centre sama suami, helm malah hilang pas mau pulang. Lengkap sudah penderitaan," kata dia.
Menyikapi permasalahan Jumiati, salah seorang petugas bright PLN pun meminjamkan biaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Jumiati.
• Arsenal Akan Datangkan Moussa Dembele untuk Gantikan 2 Striker yang Dirumorkan Hengkang
Dengan wajah lega lepas dari beban masalah, Jumiati pergi meninggalkan kantor bright PLN dengan menggunakan motor bersama sang suami.
Tagihan Listrik Warga Bengkak Hingga 200 Persen
Warga Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri mendatangi kantor Unit Retail Customer Representatif Area Tiban, Rabu (3/6/2020).
Kedatangan warga itu, untuk mempertanyakan atas tagihan listrik yang membengkak. Tak tanggung-tanggung, warga mengeluh tagihan listrik mereka melonjak hingga 200 persen dari pemakaian normal.
"Kami tidak terima kalau begini. Ini artinya penindasan. Tidak wajar, tidak normal tagihan listrik kami melambung hingga 200 persen," ujar seorang warga didepan kantor Bright PLN itu.
Warga menuntut bright PLN mempertanggungjawabkan kebijakan itu. "Tidak wajar saja sih pak, tagihan listrik saya membengkak bulan ini, biasanya bayar Rp. 375.600 sekarang mala Rp 1.075.050," ujar warga lain, Fitrionti sembari menunjukkan bukti pembayaran tagihan listrik miliknya.
Tidak hanya Fitri, Aris warga kelurahan Tiban Indah juga merasakan hal yang sama dengan pembayaran tagihan membengkak.
"Biasanya Rp400 ribu, kok sekarang tembus Rp900 ribu. Kenapa bisa begini. Sementara pemakaian saya standar-standar saja," keluhnya.
• Surat Bebas Covid-19 Gratis di Bintan, Ini Syaratnya, Daerah Lain?
• Kota Gurindam Tetapkan Seluruh Tahapan PPDB melalui Online, Simak Jadwalnya!