NEW NORMAL DI BATAM

Pemerintah Pusat Godok 2 Skema Jelang Penerapan New Normal di Batam

Sejumlah sektor riil seperti sektor industri, manufaktur, perdagangan, maupun sektor keuangan akan menjadi prioritas.

TRIBUNBATAM.ID/REBEKHA
Suasana Atrium Nagoya Hill Mall Batam, Kamis (28/5/2020). Pemerintah pusat sedang menyiapkan dua kebijakan yang akan diterapkan menjelang New Normal. Foto ilustrasi. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah Pusat sedang menggodok 2 kebijakan menjelang penerapan New Normal.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menyampaikan kedua skema tersebut di antaranya tatanan baru atau new normal dan skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEM).

Ia menjelaskan, skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEM). Merupakan berasal dari amanah dari Perpu Nomor 1 dan PP Nomor 23 yang sekarang sedangdi detailkan dari semua sektor.

"Di sini dibahas bagaimana kita keluar dari pandemi ini. Dan kemarin kita menyebutnya protokol yang baru masyarakat produktif dan aman dari Covid-19," ujar Susiwijono dalam Webinar Kadin Batam Kepulauan Riau yang membahas Batam New Normal, Rabu (3/6/2020).

Sejumlah sektor riil seperti sektor industri, manufaktur, perdagangan, maupun sektor keuangan akan menjadi prioritas.

Fokus mereka adalah berapa anggaran yang disiapkan untuk UMKM, Koperasi, BUMN, insentif dimasing-masing sektor industri dan sebagainya.

"Dalam seminggu itu bisa 3 hingga 5 kali rapat dengan pak Menko dan menteri-menteri yang membawahi sektor tersebut. Siang ini ada keputusan sehingga kami menyampaikan kembali," katanya.

Susiwijono juga menyampaikan apresiasinya kepada Kadin karena sudah menginisiasi acara ini. Setelah acara ini, akan ada lagi acara berikutnya.

"Pertama kami terima kasih dan apresiasi inisiatif Kadin Batam, Kadin Kepri, Pemerintah Kota Batam, DPRD Kota Batam, asosiasi pengusahanya, dan semua jajarannya. Disuasana pandemi seperti ini, justru momen seperti ini yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kami mengusulkan, setelah rapat ini, akan ada lagi pertemuan berikutnya yang dibuat oleh Pak Wali Kota dan Nuryanto untuk menyampaikan hasil keputusan rapat hari ini. Karena hari ini bapak Menko rapat dengan Bapak Presiden sekaligus membahas bagaimana New Normal kedepan. Kalau sudah ada keputusan lebih enak lagi menyampaikan angka-angkanya," katanya.

Ia menegaskan ditingkat pusat, Presiden RI, Joko Widodo bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartato terus membahas penerapan New Normal ini.

Atasi Krisis Air Baku, BP Batam Percepat Interkoneksi Pipa Waduk Tembesi ke Waduk Muka Kuning

Gerindra dan PDIP Bertemu, Iman Sutiawan Dampingi Soerya Respationo di Pilkada Kepri

"Beberapa hal kami laporkan, saya update dulu sisi ekonomi kita. Semua sektor mengalami penurunan. Lapangan pekerja nyaris tak ada dan penambahan PHK. Data prakerja yang daftara saja sudah 10.9 juta. Angka-angka kemiskinanpun semakin meningkat," katanya.
New Normal di Batam

Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengungkap alasan banyaknya pasien positif Covid-19 hingga berstatus zona merah virus Corona.

Dalam rapat via zoom bersama Kadin Kepri, pihaknya mengaku terus mencari dan melacak pasien positif, termasuk yang kontak dengan pasien tersebut.

Ini menurutnya penting sehingga bisa langsung diambil penanganan dan pencegahan.

Seperti diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 tercatat menembus angka 140 orang, dimana 97 di antaranya kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

Pasien positif virus Corona di Kota Batam bahkan sudah menyasar ke warga yang beralamat di pulau (hinterland).

"Sekitar tiga atau empat hari lalu, warga Lingga berobat kesini. Setelah dicek nyatanya positif. Jadi kalau Lingga dibilang zona hijau tak ada Covid-19, nyatanya yang sakit dibawa ke Batam dia positif. Di sana tak punya kelengkapan, termasuk Tanjungbalai dan daerah lain. Apabila kami menutup Batam apa yang akan terjadi. Jadi yang kami lakukan Batam harus menyatu dengan Covid-19," ucapnya, Rabu (3/6/2020).

Ia pun mengusulkan wilayah Nongsa untuk dijadikan daerah pariwisata untuk New Normal di Batam.

Dipilihnya Nonga selain daerahnya yang bisa diisolasi, sejumlah wilayah ia klaim masih jalur hijau Covid-19.

Rudi mengakui wilayah Kota Batam yang terbilang kecil, sebenarnya mudah untuk isolasi. Apalagi sudah ditetapkan protokol kesehatan.

Seperti pakai masker dan tetap jaga kebersihan, dalam waktu yang singkat virus ini akan selesai.

"Kami sudah sampaikan melalui Kadispar Provinsi. Saya sudah perintahkan asisten untuk membersihkan seluruh Kecamatan Nongsa supaya betul-betul bisa jadi jalur hijau. Dimana di Batam ada 12 kecamatan. Tiga kecamatan pulau masih jalur hijau. Nongsa memang masih ada 1 yang belum terselesaikan. Ini kami minta selesaikan. Supaya pariwisata bisa di Batam bisa dibuka," sebutnya.

Ditangkap di Sebuah Hotel di Karimun, Seorang Pemuda Diselidiki Polisi Karena Kasus Curanmor

Rudi kembali menegaskan, Kota Batam tak pernah melakukan PSBB selama pandemi Covid-19. Menurutnya, langkah ini ia ambil karena ingin menyelamatkan sektor industri yang selama ini menjadi unggulan. Terlebih Kota Batam tak memiliki hasil bumi.

"Saya tambahkan sedikit lah tentang kondisi Kota Batam, karena mulai kemarin diributin saja apa New Normal. Batam tidak pernah saya ajukan untuk satu sistem yang ditentukan oleh pusat baik lockdown ataupun PSBB. Kenapa tidak dilakukan? Dari awal memang Batam normal saja kami lakukan. Apa yang menjadi petunjuk dari Menteri Kesehatan, Mendagri, Menko Perekonomian dan Menko Maritim kami ikuti saja maka berjalan dengan normal," ungkapnya.

Rudi menilai New Normal itu hanya sebuah nama saja. Sejatinya normal yang dijalankan saat ini, sudah mulai diterapkan oleh masyarakat Kota Batam.

Dari awal pihaknya sudah berusaha melakukan agar masyarakat Kota Batam bisa menyatu dengan virus Corona ini.

"Bersatu ini bukan berarti berkawan dekat tapi kita tidak menjaga. Tetapi kalau saya mengartikan, Covid-19 ini harus selesai. Kita harus berperan. Vaksin belum ditemukan, sudah hampir 3 bulan lebih kondisi Kota Batam banyak yang tutup. Karena kita melaksanakan protokol kesehatan sendiri," katanya.

Rudi menegaskan ekonomi bisa berjalan tetapi tetap menegakkan protokol kesehatan. Ia juga meminta semua stakeholder mendukung Pemerintah Kota Batam, termasuk DPRD Kota Batam dan Kadin Kepri.

Lagi, 2 PDP Covid-19 Dirawat di RSUD Karimun, Orang Dekat Pasien Jalani Rapid Test

Masyarakat Kota Batam pun, menurutnya mulai beradaptasi dengan penerapan New Normal yang direncanakan oleh pemerintah pusat.

"Apa yang saya sampaikan ini saya minta semuanya bisa bekerja sama dengan mematuhi protokol kesehatan. Saya titip kepada Ketua DPRD, kekompakkan sangat diperlukan. Sehingga tanggal 15 Juni ini bisa berjalan dengan lancar. Saya terima kasih kepada Kadin karena support penuh kebijakan pemerintah. Walaupun Singapura sudah dibuka tapi masih kecil sekali tak sampai 5 sampai 10 persen," katanya.

Waspada OTG Covid-19 di Batam

Jumlah pasien positif Covid-19 Kota Batam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) begitu memprihatinkan.

Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Amsakar Achmad mengakui dari 140 pasien positif Covid-19 Kota Batam, 97 di antaranya adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).

Oleh sebab itu, Amsakar meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan Kota Batam.

"Kiranya hal ini bisa menjadi perhatian seluruh warga Batam," ujarnya, Selasa (2/6/2020).

Pihaknya meminta kepada masyarakat Kota Batam untuk betul-betul memperhatikan dan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di luar rumah.

Di antaranya dengan disiplin mengenakan masker, mengingat virus ini masuknya atau penyebarannya dari air liur.

Selanjutnya, menjaga jarak saat duduk maupun saat antre. Kemudian rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir serta rajin berolahraga yang bisa meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh.

KEREN, Tukang Reparasi di Jember Sukses Ciptakan Mobil Listrik, Begini Kisahnya

Sebagai bentuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Batam, sekaligus memantau persiapan penerapan New Normal di Batam, pria yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam melakukan inspeksi mendadak (sidak) diberbagai tempat.

Seperti Selasa (2/6/2020) ia melakukan sidak di Kantor Disdukcapil Kota Batam dan Pelabuhan Sekupang Batam.

Sidak yang disejalankan dengan sosialisasi pencegahan tersebut, diikuti sejumlah pejabat dan petugas kesehatan.

"Sengaja saya turun ke sini guna mengecek kondisi di lapangan, terlebih lagi menjelang penerapan New Normal. Kai juga ingin memastikan agar masyarakat mentaati protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Sehingga Batam bisa secepatnya keluar dari wabah Covid-19 ini," jelas Amsakar Achmad disela-sela sidak tersebut.

Usulkan Lagoi dan Nongsa

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) mengusulkan kawasan Pariwisata Lagoi di Kabupaten Bintan dan Nongsa di Kota Batam masuk dalam program New Normal Pariwisata yang direncanakan pemerintah pusat.

Terpilihnya Lagoi dan Nongsa, karena keduanya dinilai bisa memenuhi syarat ketika nantinya New Normal atau tatanan kehidupan normal baru di sektor pariwisata diberlakukan.

"Sudah kami usulkan parsial, khusus pariwisata 2 destinasi, ada Lagoi di Bintan dan kawasan Nongsa di Batam. Sudah di Kemenparekraf datanya untuk dibawa ke rapat kabinet. Kita tunggu sajalah,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar, Senin (1/6/2020) lalu.

Diakuinya usulan tersebut saat ini telah sampai kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk ditinjau dan dibahas kelayakannya.

Pemprov Kepri Bagi Sembako Gratis ke Warga Batam, Berikut Jadwal Disetiap Kecamatan

Tuntut Pencairan BLT Rp 450 Ribu, Mahasiswa Anambas di Tanjungpinang Demo ke Mess Pemda

Sejatinya Nongsa dan Lagoi, aktivitas pariwisata bisa tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang aman bagi wisatawan dan ekosistem di dalamnya.

Ia melanjutkan Lagoi dan Nongsa merupakan kawasan pariwisata yang sifatnya eksklusif, enclave, dimana masyarakat yang berada di dalamnya bisa dibatasi.

Sehingga physical dan social distancing, dan penerapan protokol kesehatan bisa dijalankan sepenuhnya.

Pihaknya juga tidak ingin terburu-buru untuk kembali menggerakkan sektor pariwisata di Kepri. Untuk mendukung upaya bersama menghentikan penyebaran pandemi Covid-19 di Kepri yang saat ini masih terus dilakukan.

Ia menambahkan ada banyak protokol yang harus diikuti sebelum nantinya benar-benar dibuka. Harus ada sosialisasi dan edukasi secara total terlebih dulu, begitu semua hal dipahami, baru bisa dibuka.

"Protokol kesehatan dan aplikasi masing-masing destinasi harus perfect," katanya.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved