RUSUH DI AMERIKA
Pria Tertembak dalam Aksi Demo Bela George Floyd, Jenazah 12 Jam Dibiarkan di Jalan
Pria bernama David McAtee itu tertembak dalam demo membela George Floyd di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020
Namun, pemilik bar bernama Jake Gardner kini dinyatakan bebas dari hukuman.
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, pengacara daerah setempat, Donald Kleine menyebut penambakan yang dilakukan Gardner bukan merupakan kesengajaan.
Penembakan yang menewaskan James Scurlock itu dinilai sebagai aksi bela diri karena kondisi yang mendesak.
Keputusan ini diungkapkan oleh Kleine dalam keterangan persnya akhir Mei 2020.
Dalam keterangannya, Kleine menunjukkan video detik-detik penembakan yang dilakukan Gardner kepada Scurlock.
Dalam video itu, tampak Gardner berada di luar bar miliknya dan cekcok dengan sekelompok pendemo.
Gardner mundur untuk menghindari pertikaian itu hingga ia tak bisa bergerak.
Cekcok tetap berlanjut antara Gardner dan Scurlock hingga pemilik bar itu menembak Scurlock hingga tewas.
Gardner sempat ditahan di markas besar polisi di Omaha pada Sabtu (30/5/2020) malam dan bebas pada Minggu (31/5/2020) malam.
Pihak berwenang pun menyadari dengan Gardner yang tidak dihukum, maka akan memancing aksi protes semakin parah di daerah itu.
Maka dari itu, pihak berwenang memberlakukan jam tutup usaha lebih awal untuk menghindari kerusuhan.
• Cerita Marc Klok Tidak Tahu Kalau Ada Sepakbola Indonesia Sebelum Pindah ke PSM Makassar
• Surabaya Jadi Zona Hitam Covid-19, Kasus Positif Capai 2.748 dan Tersebar di 5 Wilayah
Pemilik Toko Minuman Gunakan Senapan Militer
Joe, seorang pemilik toko minuman keras di Santa Monica, California, sampai harus mengamankan bisnisnya dengan senapan militer AR-15 atau M16 karena kericuhan dalam demo.
Senapan tersebut adalah jenis senjata api semi-otomatis yang memang dipasarkan untuk warga sipil.
Awalnya, senapan tersebut digunakan Angkatan Darat AS saat berperang di Vietnam.