BATAM TERKINI
Pekerja 3 Jam Perbaiki Pipa Air yang Rusak Diduga Dihantam Minibus Hingga Masuk Parit di Batam
Sebuah minibus diketahui mengalami kecelakaan hingga terjun ke parit dan merusak pipa air di dekatnya.
Untuk generator biasa, menurutnya juga harus di-backup dengan jalur listrik lainnya.
“Nah, backup itu juga mati semalam (akibat pemadaman listrik),” tambahnya.
Pihaknya akan mengecek kembali untuk memastikan kapasitas generator penopang Waduk Duriangkang agar tetap stabil selama pemadaman listrik terjadi.
Sebelumnya, ATB meminta maaf atas gangguan di IPA Duriangkang saat pemadaman listrik terjadi kemarin, Kamis (4/6/2020), sejak pukul 19.27 WIB.
Akibat itu, IPA mengalami shutdown dikarenakan padamnya suplai listrik dari PLN Batam. Terhambatnya proses ini pun membuat suplai air untuk warga mati total.
Proyek Interkoneksi Atasi Krisis Air Bersih
Penyaluran air dari waduk Tembesi ke waduk Mukakuning menjadi salah satu wacana mengatasi potensi krisis air di beberapa waduk di Kota Batam.
Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam menyebut, telah menjalankan proses interkoneksi waduk ini hingga tahap pengadaan material.
Sebelumnya, BP Batam telah membuka lelang tender proyek pengadaan saluran interkoneksi dari waduk Tembesi ke Mukakuning, dengan jumlah peserta mencapai puluhan tender.
Saat ini, telah dipilih satu tender yang memenangkan lelang proyek tersebut, dan proses telah sampai pada pengadaan material, yakni pipa penyalur, serta dua bangunan sipil, intake di Tembesi dan penerima di Mukakuning.
• Aksi Unjuk Rasa Kematian George Floyd Masuki Hari 12, Aksi Juga Berlangsung di Eropa dan Australia
• Sosok Inggit Garnasih, Perempuan Tangguh yang Setia Menemani Soekarno dari Penjara hingga Pembuangan
"Proses lelangnya sendiri sudah (selesai), itu cukup banyak pesertanya, yaitu kira-kira puluhan orang," ujar Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan, Rabu (27/5/2020).
Semula, waduk penerima, yaitu Dam Mukakuning dipilih dengan pertimbangan lokasi yang paling dekat dengan Dam Tembesi dengan jarak sekitar 3,9 km.
Selain itu, daerah tangkapan air di dam Mukakuning juga terhubung dengan dam Duriangkang, sehingga apabila air di Mukakuning penuh, dapat tersalurkan langsung ke dam dengan kapasitas terbesar di Kota Batam tersebut.
Proyek ini rencananya akan selesai dalam dua sampai tiga bulan ke depan. Waktu satu bulan disediakan untuk pendataan material perpipaan, kemudian sebulan berikutnya mulai proses pemasangan.
"Interkoneksi ini diharapkan dapat membantu mengatasi turunnya tinggi muka air di hampir semua waduk di Kota Batam," tambah Binsar.(TribunBatam.id/Himi Heptana/Ichwannurfadillah/Hening Sekar Utami)