ANAMBAS TERKINI
Tidak Hanya Warga, Naiknya Tagihan Listrik Juga Dikeluhkan Pejabat Hingga Wakil Rakyat di Anambas
Ia mengungkapkan, mayoritas dari pelanggan yang mengeluh tidak membaca meteran pemakaian listrik. Akibatnya mereka kaget dengan tagihan listrik.
"Kami tidak terima kalau begini. Ini artinya penindasan. Tidak wajar, tidak normal tagihan listrik kami melambung hingga 200 persen," ujar seorang warga didepan kantor Bright PLN itu.
Warga menuntut bright PLN mempertanggungjawabkan kebijakan itu. "Tidak wajar saja sih pak, tagihan listrik saya membengkak bulan ini, biasanya bayar Rp. 375.600 sekarang mala Rp 1.075.050," ujar warga lain, Fitrionti sembari menunjukkan bukti pembayaran tagihan listrik miliknya.
Tidak hanya Fitri, Aris warga kelurahan Tiban Indah juga merasakan hal yang sama dengan pembayaran tagihan membengkak.
"Biasanya Rp400 ribu, kok sekarang tembus Rp900 ribu. Kenapa bisa begini. Sementara pemakaian saya standar-standar saja," keluhnya.
• Diminta Ajak Nicholas Saputra untuk Unggah Foto Wisuda, Dian Sastro: Dia Gak Dateng Setau Gue
Pantauan TribunBatam.id, para warga yang mendatangi kantor area bright PLN itu mengajukan komplain yang sama.
Bahkan di antara mereka ada yang tidak mampu menahan emosi lantaran tagihan yang harus dibayarkan mahal. Mereka pun terdengar melontar perkataan ketus kepada petugas yang berkantor saat itu.
Seorang petugas bright PLN mengaku banyak warga yang datang komplain atas tagihan.
"Biasalah pak, ada yang datang mempertanyakan tagihan, katanya membengkak. Wajar saja sih," ucapnya.
Keluhan Tagihan Listrik Warga Sagulung
Tidak hanya di Kecamata Sekupang. Keluhan membengkaknya tagihan listrik juga dialami warga Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Kenaikan yang dialami masyarakat bervariasi mulai dari Rp50 ribu hingga naik 100 persen.
Warga Kaveling Flamboyan, Kelurahan Sei Langkai, Herma mengaku tagihan listriknya naik selama pandemi Covid-19 ini.
• Dari Hormonal Hingga Alami, Kenali Beragam Jenis Kontrasepsi Beserta Efek Sampingnya
Biasanya, ia mengeluarkan uang Rp 400 ribu untuk membayar tagihan listrik setiap bulannya.
"Tagihan bulan Maret naik jadi Rp 450 ribu. Bulan April juga di atas Rp 400 ribu," keluhnya, Rabu (3/6/2020).
Ia mengaku, pemakaian listrik di rumahnya tetap sama pada pemakaian normal sebelum ada pandemi virus Corona.