ANAMBAS TERKINI
Tidak Hanya Warga, Naiknya Tagihan Listrik Juga Dikeluhkan Pejabat Hingga Wakil Rakyat di Anambas
Ia mengungkapkan, mayoritas dari pelanggan yang mengeluh tidak membaca meteran pemakaian listrik. Akibatnya mereka kaget dengan tagihan listrik.
"Saya rasa pemakaiyan listrik pada bulan Maret dan April sama saja, tidak ada penambahan barang elektronik, tidak ada pesta. Seharusnya lebih murah, ini kenapa malah naik, " kata Herma.
Warga Perumahan Villa Namora, Kelurahan Sagulung Kota, Santi mengaku kaget dengan pembayaran tagihan pada bulan Maret dan April.
Dia mengatakan bulan Maret dan Bulan April tidak ada petugas pencatat meteran listrik yang datang kerumahnya.
• Tetapkan Sejumlah Nama Calon Kepala Daerah, Ini Arah Koalisi Partai Golkar di Pilkada Serentak Kepri
• 73 JCH Asal Bintan Batal Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini Akibat Pandemi Virus Corona
"Ini memang gila. Biasanya tagihan pemakaian listrik satu bulan cuma Rp 350 ribu. Tapi bulan Maret dan April 2020 ini tagihannya di atas Rp 400 ribu," ujarnya.
Pihaknya tidak melapor jumlah pemakaian listriknya saat petugas pencatat meteran listrik tidak datang ke rumah-rumah warga.
Dia berharap tagihan bulan Mei 2020 ini bisa lebih murah dari bulan bulan sebelumnya.
"Kemarin kata orang meteran kirim ke Bright PLN. Saya mau kirim bagaimana. Ponsel android saja tidak punya. Makanya saya bingung gimana ngitungnya sampai tagihan saya naik. Tidak tahu lah bulan selanjutnya ini. Sebab, petugas pencatat meteran sudah datang ke rumah," sebutnya.(TribunBatam.id/Rahmatika/Bereslumbantobing/Ian Sitanggang)