VIRUS CORONA DI SELANDIA BARU
Hebat, Selandia Baru Laporkan Pasien Terakhir Covid-19 Sudah Dipulangkan, Tak Ada Lagi Kasus Corona
Otoritas Selandia Baru menyebutkan mereka tidak lagi memiliki kasus Covid-19 aktif setelah pasien terakhir negara itu sudah dipulangkan
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, WELLINGTON - Warga Selandia Baru kini sudah bisa bernafas lega.
Saat negara lain masih berjuang mengatasi penyebaran virus corona, Selandia Baru sudah mengumumkan tidak ada lagi pasien covid-19 yang dirawat.
Dikutip dari News Straits Times Malaysia, Selandia Baru melepas pasien covid-19 terakhirnya, yang diumumkan Senin (8/6/2020) ini.
• Terjebak di Singapura Saat Krisis Covid-19: Saya Tahu Ramadhan Sudah Lewat, Tapi Saya Terpaksa Puasa
• PM Singapura Bicara Masa Depan Setelah Krisis Covid-19: Ini Akan Sulit, Tapi Singapura Akan Kuat
• Berbekal Surat Rapid Test Non-Reaktif, Test Swab 2 Penumpang Pesawat Ini Positif Saat Tiba di Padang
Selandia sudah tidak memiliki kasus aktif sejak 28 Februari 2020.
Meski sudah tidak ada pasien covid-19 yang dirawat dan tidak ada penambahan kasus baru, Selandia Baru tetap menempatkan diri mereka dalam kewaspadaan.
Otoritas Selandia Baru menyebutkan mereka tidak lagi memiliki kasus Covid-19 aktif setelah pasien terakhir negara itu sudah dipulangkan dan dilepaskan dari isolasi.
"Tonggak ini adalah "berita yang sangat baik" dan sebuah pencapaian yang dapat diambil seluruh Selandia Baru dari hati," kata direktur jenderal departemen kesehatan Ashley Bloomfield.
"Tidak memiliki kasus aktif untuk pertama kalinya sejak 28 Februari tentu merupakan tanda yang signifikan dalam perjalanan kami, tetapi, seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kewaspadaan yang berkelanjutan terhadap Covid-19 akan terus menjadi penting," katanya dalam sebuah pernyataan.
Selandia Baru telah mendapat pujian atas penanganan pandemi ini, dengan melakukan penguncian ketat selama tujuh minggu yang berakhir bulan lalu setelah virus itu terkandung.
Negara Pasifik Selatan, dengan populasi lima juta, telah memiliki 1.154 kasus yang dikonfirmasi dan 22 kematian.
Tidak ada infeksi baru selama 17 hari dan, hingga Senin, hanya satu kasus aktif selama lebih dari seminggu dan pasien itu kini sudah dipulangkan.
Rincian pasien terakhir tidak dirilis karena alasan privasi tetapi diyakini seorang wanita berusia 50-an yang terkait dengan sebuah cluster di sebuah panti jompo Auckland.
"Kasus yang tersisa telah bebas gejala selama 48 jam dan dianggap telah pulih. Orang itu kini telah dibebaskan dari isolasi," kata departemen kesehatan.
Perdana Menteri Jacinda Ardern diperkirakan akan mengumumkan bahwa Selandia Baru pekan ini akan bergerak untuk memperingatkan Level 1, peringkat terendah pada sistem respons virus empat tingkatnya.
Dikutip dari nst.com.my melansir AFP, di bawah perubahan itu, pembatasan perbatasan internasional akan tetap ada tetapi pembatasan domestik akan berakhir, seperti batasan pada pertemuan publik dan jarak sosial wajib akan dihapus. (*)