UPDATE Data Corona Sumbar Rabu (10/6), Tambah 14, Total 659, Sembuh 389, Meninggal 29

TRIBUNBATAM.id, PADANG - Penyebaran virus corona di Sumatera Barat ( Sumbar ) masih terus terjadi.

Hari ini terjadi penambahan kasus sebanyak 14 kasus baru sehingga total kasus corona di Sumbar kini menjadi 659 kasus.

Selain bertambahnya jumlah kasus baru yang terkonfirmasi, jumlah pasien corona yang sembuh juga bertambah.

• UPDATE Data Corona Indonesia Rabu (10/6) Tambah 1.241, Total 34.316, Meninggal 1.959, Sembuh 12.129

• UGM Nomor 1, Inilah 100 Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2020 Versi UniRank

• Kabar Terbaru Kiper Kurnia Meiga, Sudah Mulai Pulih, Bisa Kembali Bela Arema FC?

Hari ini tercatat jumlah pasien corona yang sembuh di Sumbar bertambah sebanyak 28 orang, sehingga total yang sembuh kini berjumlah 389 orang.

Tidak ada tambahan orang yang meninggal di Sumbar dalam 24 jam terakhir, jumlahnya sama seperti hari Selasa (9/6/2020) yakni 29.

Jumlah pasien corona yang tengah menjalani perawatan kini berjumlah 112.

Sementara yang menjalani isolasi berjumlah 127 orang sebagaimana dikutip dari akun resmi Humas Pemprov Sumbar di Instagram @humas.sumbar

• UPDATE Harga iPhone Terbaru Juni 2020, iPhone 7 Plus Rp 6,5 Jutaan, iPhone 11 Rp 13,5 Juta

• UPDATE Harga HP Samsung Bulan Juni 2020, Galaxy Note 20 Series dan Fold 2 Segera Rilis

Pasien Sembuh

Jumlah pasien sembuh dari infeksi virus corona atau Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah hingga, Rabu (10/6/2020).

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumbar kasus positif Covid-19 di Sumbar sebanyak 659 orang dengan 389 pasien sembuh.

Selasa, 9 Juni 2020 kemarin ada tambahan 10 pasien yang sembuh.

 "Ada tambahan sebanyak 10 pasien positif Covid-19 dinyatakan telah sembuh 9 Juni 2020," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Sumbar Jasman Rizal.

Dengan demikian, jika dipersentasekan angka kesembuhan positif covid-19 di Sumbar mencapai 55,96 persen.

Berikut ini rincian daftar pasien sembuh di Sumbar berdasarkan rilis tim gugus covid-19 per 9 Juni 2020:

1. Perempuan 34 tahun, warga Pulau Punjuang Kab. Dharmasraya, pekerjaan tenaga kesehatan, diduga terpapar dari tempat kerja, pasien RSUD. Sungai Dareh.

2. Perempuan 19 tahun, warga Pulau Punjuang, status pelajar, terinfeksi karena sebagai Santri Temboro, pulang dari Jawa Timur tanggal 18 April 2020, pasien RSUD. Sungai Dareh.

3. Perempuan 27 tahun, warga X Koto Kab. Tanah Datar, pekerjaan tenaga kesehatan, diduga terpapar dari rumah sakit, pasien RSUD Padang Panjang.

4. Perempuan 37 tahun, warga IV Angkek Kab. Agam, pekerjaan Guru, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, pasien RSUD. Dr. Achmad mochtar Bukittinggi.

5. Laki-laki 52 tahun, warga Muaro Sijunjung Kab. Sijunjung, pekerjaan petugas lapas, diduga terpapar dari tempat kerja, pasien karantina BPSDM.

6. Perempuan 47 tahun, warga Batu Gadang Kota Padang, pekerjaan karyawan toko, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, pasien karantina BPSDM.

7. Laki-laki 26 tahun, warga Muaro Sijunjung, pekerjaan petugas lapas, diduga terpapar dari tempat kerja, pasien karantina BPSDM.

8. Laki-laki 23 tahun, warga Jorong Pasa Baru Ampalu, pekerjaan petugas lapas, diduga terpapar dari tempat kerja, pasien karantina BPSDM.

9. Perempuan 27 tahun, warga Muaro Gambok Sijunjung, pekerjaan petugas lapas, diduga terpapar dari tempat kerja, pasien karantina BPSDM.

10. Laki-laki 29 tahun, warga Muaro Gambok Sijunjung, pekerjaan petugas lapas, diduga terpapar dari tempat kerja, pasien karantina BPSDM. 

Penyakit Bawaan

Sementara itu, Pemerintah kota (Pemko) Padang mendata orang yang memiliki penyakit bawaan yang rentan terhadap penyebaran covid-19.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan pendataan ini dilakukan melalui kelurahan dan pukesmas.

 
Menurutnya, diperkirakan ada 11 ribu orang di Kota Padang yang memiliki penyakit bawaan.

"Kami melalui kelurahan menginventarisir orang-orang yang memiliki penyakit bawaan perkiraan ada 11 ribu orang," kata Mahyeldi, Selasa (9/6/2020).

Selanjutnya, pihak kelurahan dengan pukesmas akan menekankan pada orang yang memiliki penyakit bawaan tersebut untuk tetap di rumah.

Bertujuan agar saat penerapan new normal dilakukan, orang yang sakit dan ada penyekit bawaan tidak tertular Covid-19 serta, orang yang kondisi sehat bisa beraktivitas.

"Untuk itu akan kita tekanan nanti, agar jangan keluar rumah. Kalau mendesak keluar rumah, diharuskan pakai masker," lanjut Mahyeldi.

Pada saat yang bersangkutan keluar rumah, diimbau agar mematuhi aturan protokol kesehatan covid-19.

"Kemudian jaga jarak, sering-sering cuci tangan, dan di rumah, dirinya harus meninggat daya tubuh," ujarnya.

Mahyeldi menambahkan, untuk orang yang sehat tetap akan dilakukan swab tenggorokan massal.

"Kita targetkan untuk terus meningkatkan swab di Pasar Raya, sehingga semuanya diketahui sampai tingkat OTG," ujar Mahyeldi.

Sejauh ini lanjutnya, untuk lokasi tes swab massal ini dilakukan di Pasar Raya Padang.

Di antaranya, pemilik toko harus ikut swab, begitu juga, pedagang kaki lima, penjual sayuran dan orang yang keseharinnya di pasar.

"Pembiayaan swab tenggorokan melalaui dana Provinsi dan Kota Padang. Kepada masyarakat kita minta untuk ikuti swab,"ujar Mahyeldi.

Mahyeldi mengimbau masyarakat untuk ikut tes swab di Pasar Raya Padang serta bagi yang positif segera diisolasi dan karantina.

Hingga saat ini menurutnya, Swab perlu dilakukan guna memastikan bahwa orang yang beraktivitas adalah orang yang sehat.(*)

.

.

. 

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Kabar Gembira, 361 Pasien Positif Covid-19 di Sumbar Dinyatakan Sembuh, Persentase 55,96 Persen
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Pemko Padang Inventarisir Data, Mahyeldi: Diperkirakan 11 Ribu Orang Punya Penyakit Bawaan