China Hapus Hewan Trenggiling Sebagai Bahan Obat Tradisional Tiongkok, Ini Penyebabnya

Sisik trenggiling sangat didambakan oleh para praktisi pengobatan tradisional Tiongkok, sementara dagingnya dianggap sebagai makanan yang lezat

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
ilustrasi Trenggiling. Sebanyak 101 trenggiling diamankan di Kantor BBKSDA Riau, Pekanbaru, Rabu (25/10/2017) 

TRIBUNBATAM.id, BEIJING - Negeri Tiongkok, atau China, terkenal dengan pengobatan tradisionalnya.

Baru-baru ini, Tiongkok mengklaim obat tradisional mereka punya andil dalam penyebuhan banyak pasien covid-19.

Bagi duniabarat, pengobatan tradisional Tiongkok dianggap sebagai pengobatan alternatif.

Termasuk Valentino Rossi, Inilah 4 Pebalap Panutan Marc Marquez Hingga Jadi Pebalap Hebat di MotoGP

Megatarung Tyson Fury vs Anthony Joshua Segera Terwujud, Bakal Jadi Laga Termahal Ke 5 dalam Sejarah

Jelang Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje: Manajer: Waspada Justin, Semangat Khabib Lagi Tinggi

Obat tradisional Tiongkok menggunakan bahan tumbuh-tumbuhan hingga binatang.

Satu di antaranya menggunakan hewa trenggiling.

Namun, kini Tiongkok telah menghapus trenggiling dari daftar resmi perawatan obat tradisional mereka.

Langkah itu muncul setelah Tiongkok menaikkan status perlindungan trenggiling ke level tertinggi pada minggu lalu, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar China Health Times, dilansir dari laman BBC.

Perburuan ilegal marak terjadi untuk mengambil sisik dan daging trenggiling. Akibatnya, spesies itu terancam punah. 

Sisik trenggiling sangat didambakan oleh para praktisi pengobatan tradisional Tiongkok, sementara dagingnya dianggap sebagai makanan yang lezat.

Tiongkok sudah melarang konsumsi hewan liar sebagai makanan setelah wabah, tetapi ada pengecualian tertentu, misalnya untuk pengobatan. Namun saat ini, untuk alasan terakhir pun sudah tidak diperbolehkan.

Trenggiling sempat menjadi sorotan karena mereka ditemukan membawa jenis virus corona yang mirip dengan Covid-19.

Para ilmuwan sedang menyelidiki apakah trenggiling yang diperdagangkan mungkin memainkan peran zoonosis atau tidak. Namun, buktinya belum jelas.

Badan amal konservasi, Save Pangolin menyambut baik langkah menuju perlindungan yang lebih besar.

Paul Thomson mengatakan itu adalah momen terobosan untuk trenggiling.

"Langkah Tiongkok menghapus pangolin dari obat-obatan tradisional bisa mengubah permainan yang selama ini telah kita tunggu-tunggu," kata Thomson pada BBC (09/06/2020).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved