China Hapus Hewan Trenggiling Sebagai Bahan Obat Tradisional Tiongkok, Ini Penyebabnya
Sisik trenggiling sangat didambakan oleh para praktisi pengobatan tradisional Tiongkok, sementara dagingnya dianggap sebagai makanan yang lezat
TRIBUNBATAM.id, BEIJING - Negeri Tiongkok, atau China, terkenal dengan pengobatan tradisionalnya.
Baru-baru ini, Tiongkok mengklaim obat tradisional mereka punya andil dalam penyebuhan banyak pasien covid-19.
Bagi duniabarat, pengobatan tradisional Tiongkok dianggap sebagai pengobatan alternatif.
• Termasuk Valentino Rossi, Inilah 4 Pebalap Panutan Marc Marquez Hingga Jadi Pebalap Hebat di MotoGP
• Megatarung Tyson Fury vs Anthony Joshua Segera Terwujud, Bakal Jadi Laga Termahal Ke 5 dalam Sejarah
• Jelang Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje: Manajer: Waspada Justin, Semangat Khabib Lagi Tinggi
Obat tradisional Tiongkok menggunakan bahan tumbuh-tumbuhan hingga binatang.
Satu di antaranya menggunakan hewa trenggiling.
Namun, kini Tiongkok telah menghapus trenggiling dari daftar resmi perawatan obat tradisional mereka.
Langkah itu muncul setelah Tiongkok menaikkan status perlindungan trenggiling ke level tertinggi pada minggu lalu, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar China Health Times, dilansir dari laman BBC.
Perburuan ilegal marak terjadi untuk mengambil sisik dan daging trenggiling. Akibatnya, spesies itu terancam punah.
Sisik trenggiling sangat didambakan oleh para praktisi pengobatan tradisional Tiongkok, sementara dagingnya dianggap sebagai makanan yang lezat.
Tiongkok sudah melarang konsumsi hewan liar sebagai makanan setelah wabah, tetapi ada pengecualian tertentu, misalnya untuk pengobatan. Namun saat ini, untuk alasan terakhir pun sudah tidak diperbolehkan.
Trenggiling sempat menjadi sorotan karena mereka ditemukan membawa jenis virus corona yang mirip dengan Covid-19.
Para ilmuwan sedang menyelidiki apakah trenggiling yang diperdagangkan mungkin memainkan peran zoonosis atau tidak. Namun, buktinya belum jelas.
Badan amal konservasi, Save Pangolin menyambut baik langkah menuju perlindungan yang lebih besar.
Paul Thomson mengatakan itu adalah momen terobosan untuk trenggiling.
"Langkah Tiongkok menghapus pangolin dari obat-obatan tradisional bisa mengubah permainan yang selama ini telah kita tunggu-tunggu," kata Thomson pada BBC (09/06/2020).
"Kami berharap langkah Tiongkok selanjutnya adalah menegakkan peraturan dan bekerja kerad mengubah perilaku konsumen," imbuhnya.
Sementara itu, Katheryn Wise dari World Animal Protection mengatakan bahwa "berita bagus" jika Tiongkok telah meningkatkan status trenggiling ke perlindungan tertinggi dan memindahkan mereka dari Farmakope Tiongkok.
Dia menyerukan agar ini juga diperluas ke semua hewan liar.
• RESMI, Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 Akan Kembali Digulirkan, Ini Penjelasan Sekjen PSSI
• Jadwal Lengkap Liga Spanyol Pekan 28, Malam Ini Sevilla vs Real Betis, Sabtu: Mallorca vs Barcelona
Trenggiling
Trenggiling atau Tenggiling ( juga disebut sebagai pemakan-semut bersisik ) adalah mamalia dari ordo Pholidota.
Satu keluarga yang masih ada, Manidae, memiliki tiga generasi, Manis yang terdiri dari empat spesies yang hidup di Asia.
Phataginus yang terdiri dari dua spesies hidup di Afrika, dan Smutsia yang terdiri dari dua spesies juga tinggal di Afrika.
Spesies ini berbagai ukuran dari 30 100 cm (12-39 in).
Sejumlah spesies tenggiling juga sudah punah.
Nama pangolin berasal dari kata Melayu "pengguling".
Tenggiling ditemukan secara alami di daerah tropis di seluruh Afrika dan Asia.
Trenggiling memiliki sisik yang keras.
Sisik trenggiling bahkan dikatakan bisa tahan terhadap peluru.
Sayangnya, saat ini populasi trenggiling semakin sedikit hingga terancam punah.
Untuk melindungi tubuhnya, bagian luar tubuh trenggiling dilapisi sisik yang kuat dan keras.
Sisik trenggiling yang keras dan kuat ini berguna untuk amelindungi tubuhnya dari predator, misalnya harimau.
• Data Corona 34 Provinsi Indonesia Kamis (11/6) Pagi, Total 34.316, Jokowi: Waspada Gelombang Kedua
• Jelang Semifinal Coppa Italia Leg 2 Juventus vs AC Milan; Juventus Mainkan Trio Dybala-Ronaldo-Costa
Nah, ketika merasa terancam, trenggiling akan menggulung tubuhnya, sehingga predator tidak bisa menyerang maupun menggigitnya.
Sisik Trenggiling yang keras terbuat dari Keratin
Meski sisik trenggiling sangat keras, ternyata bahan pembuat sisik trenggiling ini juga dimiliki oleh tubuh kita.
Zat utama yang membentuk sisik trenggiling adalah keratin, yaitu zat pembentuk kuku dan rambut pada manusia.
Bagian luar tubuh trenggiling dilindungi kurang lebih 120 potong sisik yang tersusun rapi hingga menutupi tubuh trenggiling.
Sisik trenggiling juga mencakup 20 persen berat tubuh trenggiling.
Biasanya, predator seperti harimau atau singa akan melepaskan trenggiling karena taring dan cakar mereka tidak bisa menembus sisik yang kuat dan keras.
Namun sisik yang keras bukan satu-satunya perlindungan yang dimiliki oleh trenggiling.
Mekanisme pertahanan trenggiling yang utama sebenarnya adalah mengeluarkan bahan kimia dari kelenjar yang ada di bagian belakang tubuhnya ke arah predator yang mengancam.
Sedangkan menggulung dirinya hingga menyerupai bola dan sisik menutupi seluruh tubuh adalah mekanisme pertahanan diri yang kedua.
Populasi Trenggiling Mulai Menurun
Saat ini populasi trenggiling semakin menurun dan sedikit, bahkan menjadi hewan yang terancam punah.
Punya sisik yang sangat keras dan kuat, membuat trenggiling menjadi objek perburuan liar.
Sisiknya yang keras menjadi alasan trenggiling banyak diburu secara ilegal, selain dagingnya.
Bahkan perburuan trenggiling secara besar-besaran membuat hewan ini menjadi mamalia yang paling banyak diburu!
Sisik trenggiling banyak diburu untuk dijasikan obat di Afrika, Vietnam, dan Tiongkok.
Salah satu manfaat yang dipercaya dari obat yang dibuat menggunakan sisik trenggiling adalah untuk menyembuhkan radang sendi.
.
.
.