POLEMIK SEMBAKO MURAH DI TANJUNGPINANG
Tindak Lanjut Soal Temuan Paket Sembako Murah di Tanjungpinang, Sekda: Tak Ada Pembayaran
Hasil rekomendasi terkait temuan item paket sembako murah tak sesuai kontrak telah ditindaklanjuti Pelaksana Tugas Wali Kota Tanjungpinang Rahma.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
Kalau bapak atau ibu beli dipasar kantong ditanggung toko, tali ditanggung toko, beli juga sendiri, kita gunakan biaya angkut ke kelurahan-kelurahan,” tuturnya, Jumat (8/5/2020).
Yani mengatakan, harga ini juga telah mengacu kepada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 tahun 2018 pasal 26 tentang harga perkiraan sendiri (HPS). Dimana dalam HPS tersebut harus memperhitungkan keuntungan dan biaya tidak langsung serta pajak pertambahan nilai (PPN).
“Selain itu dalam perhitungan kita memperhitungkan kerusakan seperti telur, minyak goreng, dan tepung, serta juga memperhitungkan keuntungan perusahaan,” katanya.
Terkait harga, untuk paket sembako lebaran, harga gula pasir per kilonya Rp 13.500 sehingga totalnya menjadi Rp 27.000 untuk 2 Kg gula.
Kemudian tepung Rp 10.000 sehingga totalnya menjadi Rp 20.000 untuk 2 Kg tepung ditambah pajak 10 persen Rp 2.000.
Dilanjutkan dengan harga telur Rp 51.000 per papan (30 butir) dan minyak goreng Rp 14 ribu per liter ditambah pajak 10 persen Rp 1.400, jadi total harga barang tersebut Rp 115.400.
Sementara itu untuk biaya pengepakan Rp 4.100 per paket dan biaya distribusi Rp 3.500 per paketnya.
“Nah total keseluruhannya Rp 123.000. Kita jual Rp 60 ribu kepada masyarakat dan Rp 63 ribu kita subsidi. Tujuannya untuk membantu masyarakat kurang mampu jelang lebaran Idulfitri serta menekan harga di pasaran,” ujarnya kembali.
(Tribunbatam.id/endrakaputra)