Pendukung Anwar Ibrahim Tak Ingin Mahathir Mohamad Jadi PM Malaysia: 'Karakternya Menjengkelkan'
Di tengah politik Malaysia yang kian memanas, kelompok pendukung Anwar Ibrahim menyerukan penolakan terhadap Mahathir Mohamad. Berikut penjelasannya.
TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Di tengah politik Malaysia yang kian memanas, kelompok pendukung Anwar Ibrahim menyerukan penolakan terhadap Mahathir Mohamad.
Mereka menyatakan tidak ingin jika Mahathir Mohamad nantinya dicalonkan sebagai Perdana Menteri Malaysia selanjutnya.
Kelompok tersebut adalah Otai Reformis, grup yang berafiliasi dengan Parti Keadilan Rakyat (PKR).
Menolak secara tegas jika Mahathir diajukan lagi untuk kembali ke Putrajaya.
Juru bicara Otai Reformis, Abdul Razak Ismail, justru menginginkan agar Anwar Ibrahim yang bisa dicalonkan sebagai PM Malaysia.
"Karakter Mahathir Mohamad itu menjengkelkan. Pemimpin Pakatan Harapan yang menginginkan jabatan menteri, tanpa pikir panjang, mencalonkannya lagi," ujar Abdul.
• Mahathir Mohamad Singgung Pemilihan Presiden Amerika Serikat, Mantan PM Malaysia Dukung Joe Biden
Dilansir Free Malaysia Today Senin (15/6/2020), dia menjawab spekulasi Pakatan berencana untuk menaikkan lagi nama Dr M, julukan Mahathir.
Spekulasi muncul karena Pakatan berencana untuk mendapatkan suara mayoritas dari anggota Dewan Rakyat (Parlemen Malaysia) demi kembali berkuasa.
Abdul Razak menegaskan, sudah saatnya bagi mantan PM berusia 94 tahun tersebut untuk memenuhi janji politiknya dengan menyerahkan jabatan ke Anwar.
"Daripada dia harus mengemis simpati dari para petinggi Pakatan supaya bisa kembali menjabat untuk enam bulan mendatang," jelasnya.
Aliansi itu dilaporkan bertemu lagi dengan Dr M, di tengah upaya mereka mendongkel Perikatan Nasional yang dipimpin PM Muhyiddin Yassin.
Muhyiddin berkuasa pada 1 Maret setelah beberapa hari sebelumnya, Mahathir Mohamad secara mengejutkan mengumumkan untuk mundur.
Sejak drama politik yang mengejutkan Negeri "Jiran" di Februari, Dr M menekankan komitmennya bahwa dia masih bersama Pakatan Harapan.
Abdul Razak menjelaskan, para pemimpin oposisi seharusnya sadar, bahwa Mahathir bukanlah sosok yang bisa dipercaya begitu saja.
Itu terbuktui dari selama 22 tahun pemerintahannya, dia berulang kali menolak untuk memberikan jabatan kepada Anwar, yang notabene pernah jadi seterunya.