Pendukung Anwar Ibrahim Tak Ingin Mahathir Mohamad Jadi PM Malaysia: 'Karakternya Menjengkelkan'

Di tengah politik Malaysia yang kian memanas, kelompok pendukung Anwar Ibrahim menyerukan penolakan terhadap Mahathir Mohamad. Berikut penjelasannya.

AFP/MOHD RASFAN
Mahathir Mohamad (kanan) bersama tokoh politik Anwar Ibrahim (tengah) dan Menteri Dalam Negeri Muhyiddin Yassin pada 1 Juni 2018. Kelompok pendukung Anwar Ibrahim menyatakan, mereka tidak ingin jika Mahathir Mohamad dicalonkan sebagai Perdana Menteri Malaysia. 

Padahal ketika mengalahkan Barisan Nasional dan Najib Razak di Pemilu 2018, Mahathir sudah berjanji akan mundur setelah dua tahun menjabat.

"Bagaimana kami bisa menjamin jika Mahathir Mohamad akan mundur, malah bisa saja dia mendepak menteri Pakatan dari pemerintahannya?" tanya Abdul Razak.

Bela China Soal Covid-19, Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Sebut Trump Sebagai 'Bencana'

Selama wabah virus Corona atau Covid-19, ketegangan antara Amerika Serikat dengan China terus memanas.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad juga angkat bicara terkait hal ini.

Ia bahkan menyebut Presiden Amerika Serikat yakni Donald Trump sebagai "bencana" apabila terpilih lagi pada November nanti.

Saat diwawancarai South China Morning Post (SCMP) di program This Week in Asia, Mahathir juga menolak klaim pemerintahan Trump yang menuding China harus bertanggung jawab atas pandemi virus Corona.

Lebih lanjut, Mahathir yang dikenal anti-Barat mengatakan, "keributan" Presiden AS memperburuk ketegangan antara kedua negara adidaya tersebut.

"Saya tidak pernah mengira dia akan menang, tapi dia akhirnya menang," kata Mahathir dalam wawancara yang dilakukan melalui video call Zoom.

"(Sekarang) orang-orang mengatakan ada banyak orang yang akan mendukungnya. Itu akan menjadi bencana," ujar Mahathir dikutip dari SCMP Sabtu (13/6/2020).

Sebagai perbandingan, Mahathir mengatakan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrat, adalah sosok yang lebih "masuk akal".

Menurut politisi berjuluk Dr M itu, Biden telah bereaksi dengan baik, menunjukkan empati terhadap kerusuhan terkait rasialisme di AS belakangan ini.

"Saya tidak tahu apakah dia (Trump) akan terpilih lagi, tapi saya berharap Biden akan berbeda dari dia," kata Mahathir.

Ia menambahkan, dirinya telah berkata ke beberapa orang Amerika bahwa ia memihak Biden walau tidak punya hak untuk memilih.

Mahathir juga mengakui negaranya mengalami gejolak politik besar, tetapi dia tetap tidak habis pikir dengan yang terjadi di Gedung Putih.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved