VIRUS CORONA DI KEPRI
Tak Mau Ambil Risiko, Disdik Kepri Sebut Seluruh Kegiatan Belajar Mengajar Masih Sistem Online
Pemahaman pelajar dikhawatirkan juga belum bisa dipastikan dapat mengikuti sesuai protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan kegiatan belajar mengajar di sekolah di zona hijau tidak bisa langsung diterapkan seperti dahulu.
Menurutnya, harus ada pembatasan demi menghindari penularan virus corona (Covid-19).
"Jika dia mulai pembelajaran tatap buka, tidak bisa normal dulu. Dua bulan pertama ada beberapa restriksi," ujarnya melalui konferensi video, Senin (15/6/2020) lalu.
Restriksi pertama, sekolah harus mengurangi jumlah siswa dalam satu kelas. Saat sekolah dibuka, Nadiem membatasi jumlah siswa 18 orang per kelas.
• Mengerikan Efek Konsumsi Air Isi Ulang, Ternyata Bisa Datangkan Hal Ini di Dalam Tubuh
Artinya jumlah siswa dipangkas setengahnya. Pada keadaan normal jumlah rata-rata siswa bisa 28 sampai 30 orang per kelas. Otomatis, sekolah harus menerapkan pembelajaran dengan pembagian jadwal masuk.
"Kami berikan kebebasan unit pendidikan seperti apa. Mau per hari, per minggu, per angkatan kelas," kata Nadiem.
Kemudian, Nadiem menekankan siswa hanya boleh beraktivitas di dalam kelas ketika bersekolah. Jam istirahat di kantin, ekstrakurikuler, maupun aktivitas di luar kelas tidak boleh dilakukan.
Pemerintah Kota (Pemko) Batam sebelumnya menyepakati kegiatan belajar mengajar di sekolah dilakukan pada 13 Juli 2020 mendatang, sesuai dengan pada tahun ajaran baru.
Keputusan itu diambil berdasarkan rapat bersama dengan kepala sekolah dan tenaga pendidik TK, SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Panggung Engku Putri, Batam Centre.
• Resep Stroberi Yoghurt Susu, Minuman Segar yang Menyehatkan, Cocok Diminum Saat Malam Hari
• Lihat Kamar Kosnya Dulu, Ruben Onsu Sedih Saat Kenang Masa Lalu Bersama Olga Syahputra
“Tanggal 13 Juli, sepakat murid masuk semua, kalau tidak ada perubahan,” ujar Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Kamis (28/5/2020).
Rudi melanjutkan walaupun peserta didik masuk 13 Juli 2020, tenaga pengajar dan kepala sekolah tetap masuk pada tanggal 2 Juni 2020 ini. Hal itu guna mempersiapkan ujian semester yang dilakukan secara daring.
“Supaya guru-guru mempersiapkan ujian smester,” kata dia.
Pada saat itu, Rudi meminta agar kepala sekolah dan guru bisa mempersiapkan juga tahun ajaran baru di masa pandemi Covid-19 ini. Karena Ia memperkirakan virus ini belum akan berakhir sampai akhi tahun. Protokol kesehatan harus diterapkan, dengan jaga jarak dan memakai masker.
“Mohon bapak/ibu pikirkan bagaimana caranya, supaya protokol kesehatan diterapkan,” ucapnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra/Roma Uly Sianturi)