Fakta Kasus Pak RT Ditusuk Warganya Hingga Tewas: Kata Ketua RW dan Kondisi Tersangka Selama PSBB
Sungguh malang nasib Ketua RT di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat ini. Ia harus tewas di tangan warganya yang berinisial RH (25).
"Kayak disamber petir, ya Allah tidak nyangka," ujar SS, air matanya keluar.
SS mengatakan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang telah merasa kecewa dengan keluarganya.
"Pokoknya kami minta maaf kalau putra saya ada salah. Musibah, tiba-tiba," ucapnya, lirih.
Ibu Pelaku Jelaskan Gerak-gerik Putranya
SS, ibu dari RH, menjelaskan putranya ini kerap melamun dengan tatapan kosong.
"Setiap ibu lihat di rumah, anak ibu kadang suka bengong di depan pintu," kata SS, saat ditemui di rumahnya, Kamis (18/6/2020) sore).
Dikatakan SS, RH sempat membuka usaha yang menjual kue-kue bersama seorang kawannya.
Namun, usaha yang dirintis putranya ini tak bertahan selama satu tahun.
"Waktu usaha jualan kue-kue, anak ibu belum kayak sekarang, masih aktif gerak," kata SS.
Namun, saat Pemerintah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Maret 2020, RH membuka usaha lain.
"Sempat bantu-bantu temannya di usaha makanan juga. Kayak mengemas kue-kue, antarkan kuenya, begitu," jelas SS.
"Tapi semenjak ada PSBB, dia lebih sering di rumah dan suka bengong," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Ketua RT di Palmerah Tewas Ditusuk, Ini Kesaksian Ketua RW hingga Orangtua Penusuk