BATAM TERKINI

PROTES Tetap Ditagih Biaya Pemeliharaan Lab, Orangtua Siswa Unjukrasa di Depan Sekolah Putra Batam

Mereka memprotes tidak adanya keringanan biaya sarana prasarana dari pihak sekolah di tengah pandemic Covid -19 di Kota Batam.

TRIBUNBATAM.id/IAN SITANGGANG
Sejumlah orangtua siswa dan wali murid mendatangi Sekolah Putra Batam di Kompleks Muka Kuning Indah 2, Jalan Letjend R. Soeprapto Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji Kota Batam. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Puluhan orangtua siswa dan wali murid mendatangi Sekolah Putra Batam di Kompleks Muka Kuning Indah 2, Jalan Letjend R. Soeprapto Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji Kota Batam.

Mereka memprotes tidak adanya keringanan biaya sarana prasarana dari pihak sekolah di tengah pandemic Covid -19 di Kota Batam.

Orangtua yang melakukan unjukrasa ke sekolah, Senin (22/6/2020) meminta pihak pengelola yayasan Sekolah Putra Batam, agar bertemu dengan orangtua membicarakan biaya sarana prasarana tersebut.

Salah satu orangtua siswa yang namanya tidak mau disebutkan namanya menceritakan kronologis kejadian di mana awalnya orangtua siswa diminta untuk membayar biaya sarana prasarana.

Yakni pembelian buku paket, buku tulis, dan biaya fotokopi sebesar Rp 2.400.000  dan paling lambat pembayarannya pada 1 Juli 2020.

Selama Covid-19, Pembayaran Pajak di BP2RD Kepri Turun 20 Persen

Orangtua juga dibebankan biaya sarana prasarana serta maintenance yakni biaya Lab. Komputer, Lab Sience, Lab Bahasa dan Library sebesar Rp 1.300.000 dan paling lambat pembayarannya pada 1 Juli 2020.

Sumber tersebut mengatakan, pihak sekolah sudah memberikan surat tersebut kepada orangtua sejak tanggal 9 Mei 2020.

"Jadi semenjak surat itu kita terima, kita sudah minta bertemu dengan pihak Yayasan, untuk membicarakan hal tersebut, karena selama ini anak didik sudah tidak masuk sekolah, tetapi kenapa pihak yayasan meminta biaya maintenance," katanya.

Sumber juga mengatakan pihak sekolah menjanjikan akan mempertemukan orangtua atau wali murid dengan pihak yayasan.

Namun sampai saat ini tidak ada kejelasan.

"Karena tidak ada kejelasan makanya Senin (22 Juni 2020 kita melakukan unjukrasa, mempertanyakan hal tersebut. Namun pihak yayasan dan pihak sekolah menghindar," katanya.

Sumber itu juga mengatakan, jika tidak ada kejelasan dari pihak sekolah mengenai biaya mentenence tersebut maka orangtua akan melaporkan hal tersebut ke Dinas Pendidikan dan juga ke DPRD Kota Batam.

"Kalau pihak sekolah tidak mau mempertemukan orangtua dengan pihak yayasan, maka kita akan minta Dinas Pendidikan atau DPRD Kota Batam untuk melaksanakan Rapat Dengan Pendapat," ujarnya.

Sementara mengenai hal tersebut pihak sekolah Putra Batam yakni Kepala Sekolah Dasar Putra Batam Vs Puji Lestari yang dikonfirmasi TRIBUNBATAM.id belum memberikan komentar.

Nomor telepon miliknya saat dihubungi bernada tidak aktif.

Sementara saat Tribun mengirimkan pesan melalui saluran Whatshap miliknya sudah dibaca namun belum dibalas. (Tribunbatam.id/ Ian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved