VIRUS CORONA DI KARIMUN

Sudah Zona Hijau, Calon Penumpang & Operator Feri di Karimun Tetap Wajib Jalankan Protokol Kesehatan

Kabid Lala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda mengatakan, operator kapal harus memberi batasan tempat duduk ataupun batasan jumlah penumpang.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ELHADIF PUTRA
Petugas memeriksa dan mendata penumpang yang masuk ke Karimun, baru-baru ini. Meski sudah zona hijau Covid-19, penumpang dan operator kapal di Karimun tetap harus menjalankan protokol kesehatan 

"Batam Jet minta diskedulkan keberangkatannya. Tapi belum jalan," sebut Marganda.

Sementara MV Oceana melayani rute Tanjungbalai Karimun-Harbour Bay Batam. Rencananya MV Oceana akan kembali melayani penumpang atau jalan pada tanggal 1 Juli 2020

"Oceana belum jalan. Rencananya mereka jalan tanggal 1 Juli. Tapi sampai sekarang kita belum terima suratnya. Mungkin masih menunggu situasi di Batam juga," terang Marganda.

Sedangkan untuk speeedboat Karunia Jaya, biasanya melayani rute Tanjungbalai Karimun-Tanjungpinang dan Tanjungbalai Karimun-Selat Panjang-Tanjung Buton.

"Speedboat sama sekali belum jalan," ucap Marganda.

Batasi Masuknya Feri dari Luar Negeri

Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri membatasi masuknya kapal Internasional dari Malaysia.

Langkah tersebut diambil dalam rapat yang dilaksanakan Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 di Ruang Cempaka Putih, Kantor Bupati Karimun, Senin (23/3/2020).

Dalam kebijakan tersebut disepakati, batas waktu masuknya seluruh kapal yang berasal dari Malaysia adalah pukul 12.00 WIB.

"Jam masuknya kami batasi," kata Bupati Karimun, Aunur Rafiq yang memimpin rapat.

Kebijakan tersebut telah disampaikan dan akan dijalankan oleh Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun.

 Viral Foto Calon Penumpang Pesawat Berjubel di Bandara Soekarno-Hatta, Febri Toga: Sudah Normal Kok

Dengan kebijakan tersebut, maka jumlah pelayaran dari dua pelabuhan di Malaysia juga dibatasi.

Dimana untuk pelayaran dari Kukup hanya sebanyak tiga kali dan dua kali dari Putri Harbour.

Rafiq menyampaikan kebijakan pembatasan pelayaran itu bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.

Dengan begitu maka penumpang yang tiba dari Malaysia dapat berangkat langsung ke daerah tinggalnya masing-masing.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved