VIRUS CORONA DI KARIMUN

Sudah Zona Hijau, Calon Penumpang & Operator Feri di Karimun Tetap Wajib Jalankan Protokol Kesehatan

Kabid Lala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda mengatakan, operator kapal harus memberi batasan tempat duduk ataupun batasan jumlah penumpang.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ELHADIF PUTRA
Petugas memeriksa dan mendata penumpang yang masuk ke Karimun, baru-baru ini. Meski sudah zona hijau Covid-19, penumpang dan operator kapal di Karimun tetap harus menjalankan protokol kesehatan 

"Kalau sudah melewati jam itu, mereka harus menginap dan itu berisiko," ungkap Rafiq.

Diketahui sebelumnya, diberlakukannya lockdown oleh Pemerintah Malaysia pada tanggal 18 Maret 2020, membuat Warga Negara Indonesia (WNI) yang umumnya adalah TKI berbondong-bondong pulang melalui Karimun.

Bahkan operator kapal Internasional memberlakukan penambahan pelayaran karena banyaknya WNI yang ingin kembali.

Pada Minggu (22/2/2020), dua kapal tiba di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun pada petang dan malam hari.

Pemerintah Daerah terpaksa menginapkan ratusan penumpang yang berasal dari luar Karimun di GOR Badang Perkasa untuk mengurangi resiko.

Namun pada Senin (23/3/2020) pagi, mereka kembali diantar ke pelabuhan untuk melanjutkan perjalanan ke daerah asal masing-masing.

Pelayaran Antar Pulau Dalam Kabupaten Ikut Sepi

Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada pelayaran feri internasional dan domestik di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Kondisi yang sama juga dirasakan hingga ke pelayaran speedboat penumpang antar pulau dalam kabupaten.

Seperti yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Berlian, Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun.

Biasanya speedboat penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Berlian sekitar 10 trip, bahkan lebih per harinya.

Dimana satu speedboat berangkat setiap 45 menit sekali.

Padahal salah satu pelabuhan utama di Pulau Kundur itu hanya melayani rute pelayaran Tanjung Berlian-Tanjungbalai Karimun saja untuk speedboat dalam Kabupaten.

Namun sejak pandemi Covid-19, kondisinya berubah. Sejumlah operator speedboat meniadakan keberangkatan karena sepinya penumpang.

 Jadwal Pembagian Bantuan Sosial Tunai di Kantor Pos Tiban Indah, Cek Nama Penerima di Kantor Lurah

 Jumlah Kasus Menurun Tajam, Pemerintah Jepang akan Cabut Status Darurat Nasional Covid-19

Seorang agen speedboat di Pelabuhan Tanjung Berlian, Eli mengatakan untuk saat ini jumlah pelayaran ke Tanjungbalai Karimun hanya sebanyak empat trip saja.

"Sekarang empat kali saja. Jam 06.40 WIB, 07.30 WIB, 11.40 WIB sama 15.50 WIB," katanya, Kamis (7/5/2020).

Meskipun jumlah trip sedikit, jumlah penumpang yang dibawa speedboat juga tidak banyak.

"Tak sampai 20 sekali berangkat. Sepi sekali sekarang," ungkap Eli.

Kondisi yang sama juga terlihat di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam (KPK) Tanjungbalai Karimun.

Pantauan TribunBatam.id, pelabuhan speedboat antar pulau dalam kabupaten tersebut tampak lengang.

Hanya beberapa penumpang saja yang tampak berlalu lalang. "Sepi sekarang. Tak kayak bulan-bulan puasa sebelumnya. Kalau dulu macam sekarang ini sudah mulai ramai orang balik kampung," kata seorang agen speedboat di Pelabuhan KPK.

Fokus Arus Lalu Lintas Penumpang

Arus lalu lintas penumpang di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri akan difokuskan ke Pelabuhan domestik dan Internasional Tanjungbalai.

Ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Karimun untuk lebih mudah dalam mengawasi sekaligus mencegah penyebaran virus Corona di Kabupaten Karimun.

"Orang atau penumpang di Taman Bunga (sebutan lain pelabuhan Tanjungbalai Karimun) saja," ujar Bupati Karimun, Aunur Rafiq.

Pemerintah Kabupaten Karimun meminta pengelola roro membatasi dalam mengangkut penumpang.

 Ramalan Zodiak Asmara Jumat 15 Mei 2020, Libra Kekasih Inginkan Waktumu, Sagitarius Dilamar

 Justin Gaethje Kalahkan Tony Ferguson di UFC 249 Karena Instruksi Trevor Wittman

Rafiq mengatakan mulai tanggal 30 April 2020, kapal roro dari Kota Batam dan Tanjungpinang hanya untuk membawa barang saja.

"Saya sudah minta kepada ASDP agar roro dari Batam dan Tanjungpinang meniadakan membawa penumpang. Tapi hanya untuk membawa barang saja," kata Rafiq dalam sambutannya saat penyerahan bantuan berupa 33 ribu paket bahan pokok bagi masyarakat di Gedung Nasional, Tanjungbalai.

Sekda Kabupaten Karimun, Muhammad Firmansyah yang diwawancarai mengatakan, langkah tersebut diambil untuk meningkatkan pemantauan terkait Covid-19.

"Agar bisa lebih dipantau. Kemarin roro masuk jam 12 malam. Kami pernah evaluasi ternyata penumpang roro cukup ramai," kata pria yang juga bertugas sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun itu.

Sementara untuk kapal roro rute Pulau Karimun dan Pulau Kundur, menurut Firman kemungkinan masih akan membawa penumpang.

"Kalau ke Selat Beliah (pelabuhan roro di Pulau Kundur) kan masih dalam Karimun," ujarnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved