Kisah Kades Bantu Persalinan Warga Desa Tetangga di Pinggir Jalan, Panik Ketika Aminah Kesakitan
Ia menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (23/6/2020) petang atau sekitar pukul 16.30 WIB.
Melihat Aminah agak sedikit menahan sakit sambil memegangi perutnya, kades terbawa panik.
Apalagi, Aminah terus mengikutinya, sedang suaminya menunggu di depan rumah bidan sambil menggendong dua anaknya.
• KRONOLOGI Hilangnya Kapten Kapal TB Multi Sahabat 8 di Batam, Diduga Ikut Tenggelam Bersama Kapal
• Rainy Season, Vegetable Prices in Bintan have Increased, Spinach Reach Rp 14 Thousand Per Kilo
Yakni, satu berusia 7 tahun dan yang kecil berusia 14 bulan.
"Melihat itu, saya agak panik dan langsung lari ke dalam rumah, untuk menggambil handphone buat menelepon bu bidan," paparnya.
Baru menelepon dan belum sempat diterima bu bidan, Aminah, yang ada di sampingnya, tiba-tiba mengerang kesakitan.
Bersamaan itu, ia langsung terduduk di sampingnya.
Ia terduduk di atas pavin, yang ada di antara rumahnya dan rumah bidan.
"Dia (Aminah) berteriak aduh pecah pak, pecah pak (maksudnya ketubannya sudah ke luar)," teriak Aminah seperti ditirukan kades.
Tak hanya Aminah yang panik, namun kades juga demikian. Lebih-lebih Zuhriyah, istri kades langsung lemas.
• AWAS! Jalan Marina Sekupang Batam Licin dan Penuh Lumpur Merah dan Jadi Kubangan Air
• DAFTAR 10 Negara Diprediksi Perekonomian Terparah Tahun Ini, Indonesia Bagaimana?
"Ya, kami semua panik namun tak tahu apa yang harus kami lakukan. Namun, melihat Bu Aminah seperti itu, saya dengan cepat membuka pakaiannya, terutama yang menghalangi proses persalinan itu," ujarnya.
Untungnya, Aminah sudah berpengalaman melahirkan karena sudah ketiga kali dan ini adalah yang keempat kalinya saat itu.
Meski dalam kondisi kepepet seperti itu, ia dengan cepat mengambil posisi telentang di atas paving.
Tanpa ada yang memberi tahu, kades itu langsung duduk di depan paha Aminah. Hanya hitungan detik, kepala bayi itu sudah terlihat.

"Begitu kepalanya terlihat, kedua tangan saya siap menadahinya. Bersamaan itu, saya memanggil istri saya, untuk mengambilkan selimut," ujarnya.
Meski kepala bayi itu sudah terlihat, namun kades mengaku tak berani berbuat apa-apa. Yang ia lakukan, hanya kedua tangannya siap menadahi.