HUJAN BUATAN DI BATAM
Permukaan Air Dam Duriangkang Naik 37 Cm, Korlap Tim TMC Sebut Hujan Buatan di Batam Berhasil
Proses penyemaian awan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dapat dilakukan dengan berbagai metode.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Koordinator Lapangan TMC Batam, Sutrisno, mengakui keberhasilan proses Teknologi Modifikasi Cuaca (TMc) di Kota Batam cukup signifikan.
Dimulai sejak 11 Juni 2020 lalu, proses TMC telah berlangsung hingga 15 hari hingga kini.
Selama itu, Tim TMC bekerja sama dengan Badan Fasilitas dan Lingkungan BP Batam dalam memantau tingkat elevasi kelima waduk di Kota Batam.
"Dari kelima waduk itu ada peningkatan cukup signifikan," ujar Sutrisno kala diwawancarai Tribun Podcast, Kamis (25/6/2020).
Sesuai dengan tujuan utama BP Batam, indikator keberhasilan TMC dapat dilihat dari naiknya permukaan air waduk yang saat ini berjalan cukup pesat.
Bahkan, sejak awal penerapan TMC, permukaan air waduk Duriangkang sebagai sasaran utama telah naik hingga 37cm.
"Kalau ditanya berhasil apa nggak? Menurut saya cukup berhasil," terang Sutrisno.
Ia mengatakan, proses penyemaian awan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Bisa menggunakan pesawat dengan menembakkan bahan semai flare, atau juga mengandalkan ground base generator.
Cara kedua, biasa dilakukan dengan menara generator yang mampu menembakkan bahan semai terbungkus flare langsung dari darat. Sedangkan metode pertama, menggunakan pesawat bertipe Casa NC212-200 atau Piper Cheyenne II.
Koordinator Lapangan TMC Batam, Sutrisno mengatakan, metode penembakan bahan semai flare dari pesawat cocok diterapkan dalam topografi wilayah Kota Batam.
"Wilayah pulau Batam itu cenderung flat, tidak ada gunung yang cukup tinggi untuk menjadi penghambat awan. Maka awan-awan itu harus kami kejar menggunakan pesawat," ujar Sutrisno, Kamis (25/6/2020).
• Komisi IV DPRD Batam RDP dengan Yayasan Sekolah Swasta, Minta Tak Ada Lagi Keluhan Soal Iuran
• SMA Kartini Kembali Membuka PPDB Tahun 2020, Berikut Tahapannya
Selain itu, bahan semai flare cocok ditembakkan dari sisi bawah awan yang hendak disemai.
Hal ini sesuai dengan ketinggian pesawat yang diatur pada level rendah.
"Kami terbang tidak terlalu tinggi, karena ketinggian di atas sekitar 3000 kaki itu sudah menjadi otoritasnya Singapura," ucapnya.