Tuding PM Malaysia Muhyiddin Yassin Pengkhianat, Mahathir Mohamad Ungkap Tak Ingin Kerjasama

Mahathir Mohamad kembali angkat bicara terkait penerusnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Menyebut PM Malaysia itu sebagai penkhianat.

syndicated news
PM Mahathir Mohamad dan menteri Urusan Ekonomi Azmin Ali. Diminta reuni dengan PM Malaysia, Mahathir ungkap tak ingin berkerja dengan pengkhianat. 

Dia berseloroh sang PM kini bekerja tak kenal lelah untuk memastikan Najib Razak bebas dari tuduhan skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Jika bebas, Najib bisa mempersiapkan diri menghadapi pemilu selanjutnya. Pada saat itulah, jasa Muhyiddin tidak akan lagi dipakai.

Abaikan Nasehatnya, Mahathir Mohamad Ungkap Alasan Jadi PM Malaysia Untuk Ketiga Kali

 Sempat menerima penolakan dari berbagai pihak, Mahathir Mohamad akhirnya angkat bicara terkait alasan mencalonkan diri menjadi Perdana Menteri Malaysia kembali.

Mantan PM Malaysia itu memang diketahui akan mencalonkan diri untuk ketiga kalinya manjadi PM.

Ia juga turut menyinggung terkait para penerus yang menggantikannya.

Diwawancarai harian berbahasa China, Sin Chew Daily, Mahathir menuturkan dia ingin kembali menjabat karena para penerusnya mengabaikan nasihatnya dalam memerintah negara.

"Pengalaman saya, ketika saya mencoba menasihat PM, mereka tidak akan mengacuhkan bahkan tidak peduli dengan ucapan saya," jelasnya.

Dia menuturkan pengalaman itu dia dapatkan bersama mantan PM Abdullah Badawi, dan Najib Razak yang dia kalahkan dalam pemilu 2018.

Mahathir Mohamad memang kembali menjadi PM Malaysia pada 2018.

Namun, dia secara mengejutkan mengundurkan diri pada Februari lalu.

Posisinya kemudian digantikan mantan sekutunya di Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin, di mana kini sang veteran hendak mengambil lagi posisinya.

Dikutip Malay Mail Selasa (23/6/2020), Mahathir berujar dia ingin jadi PM Malaysia untuk ketiga kalinya demi "memperbaiki" dugaan korupsi dari pemerintahan Muhyiddin dan Najib.

Politisi berjuluk Dr M tersebut menyatakan, dia tidak akan mengambil jabatan "Menteri Senior" jika Anwar Ibrahim menjabat.

Mantan PM yang periode pertamanya berkuasa pada 1981 sampai 2003 itu mengklaim, setiap PM ingin membentuk warisannya sendiri daripada mendengarkan dia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved