Tuding PM Malaysia Muhyiddin Yassin Pengkhianat, Mahathir Mohamad Ungkap Tak Ingin Kerjasama

Mahathir Mohamad kembali angkat bicara terkait penerusnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Menyebut PM Malaysia itu sebagai penkhianat.

syndicated news
PM Mahathir Mohamad dan menteri Urusan Ekonomi Azmin Ali. Diminta reuni dengan PM Malaysia, Mahathir ungkap tak ingin berkerja dengan pengkhianat. 

Dia menjelaskan, setiap PM ingin menunjukkan bahwa dia bisa mengontrol Negeri "Jiran", di mana segala ide datang dari dia.

"Dia tidak mungkin mengatakan 'Ok, warisan politik saya berasal dari Mahathir'," ujar politisi yang pernah bergabung dengan koalisi Barisan Nasional itu.

Malaysia tidak pernah mempunyai jabatan menteri mentor. Posisi itu pertama kali digagas oleh negara tetangga Singapura.

Jabatan tersebut muncul setelah putra mendiang Lee Kuan Yew, Lee Hsien Loong, naik sebagai orang nomor satu Singapura pada 2011.

Posisi itu menyeruak ketika Channel News Asia mewawancarai Anwar Ibrahim, di mana dia mengungkapkan terbuka untuk mendiskusikannya.

Dr M menuturkan, dia menawarkan diri menjadi PM selama satu tahun.

Tapi karena tak disetujui Anwar, dia kemudian menguranginya menjadi enam bulan.

"Setelah enam bulan, saya akan mundur. Saya tak akan lagi menjadi PM.

Anda tahu, saya sudah terlalu tua. Sangat, sangat tua," ujar dia.

Pendukung Anwar Ibrahim Tak Ingin Mahathir Mohamad Jadi PM Malaysia: 'Karakternya Menjengkelkan'

Di tengah politik Malaysia yang kian memanas, kelompok pendukung Anwar Ibrahim menyerukan penolakan terhadap Mahathir Mohamad.

Mereka menyatakan tidak ingin jika Mahathir Mohamad nantinya dicalonkan sebagai Perdana Menteri Malaysia selanjutnya.

Kelompok tersebut adalah Otai Reformis, grup yang berafiliasi dengan Parti Keadilan Rakyat (PKR).

Menolak secara tegas jika Mahathir diajukan lagi untuk kembali ke Putrajaya.

Juru bicara Otai Reformis, Abdul Razak Ismail, justru menginginkan agar Anwar Ibrahim yang bisa dicalonkan sebagai PM Malaysia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved