Akibat Covid-19, Perekonomian Inggris Sentuh Level Terendah Dalam 40 Tahun

Perekonomian Inggris merosot lebih tajam selama periode Januari hingga Maret 2020 lalu. Sama seperti negara lainnya, semua ini dipicu dari Covid-19.

dailymail.co.uk
Orang-orang di Bournemouth, Inggris tampak memadati pantai Minggu (22/3/2020). Ekonomi Inggris sentuh level terendah usai dihantam Covid-19. 

Namun demikian, karena kebijakan lockdown mulai diterapkan pada 23 Maret 2020, maka kuartal II 2020 menjadi periode pukulan telak bagi perekonomian Inggris.

Data ONS pun menunjukkan, ekonomi Inggris minus 20,4 persen pada bulan April 2020 saja. Ini adalah level terendah sepanjang sejarah pencatatan data ekonomi negara itu.

Kontraksi tersebut tiga kali lipat lebih parah dibandingkan saat krisis ekonomi tahun 2008 dan 2009.

Kepala ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics Samuel Tombs menyebut, data terkini tersebut merupakan kontraksi terbesar dalam 40 tahun, meski pada kuartal I 2020 kebijakan lockdown hanya berlangsung selama 9 hari.

"Data itu adalah permulaan sebelum yang lebih buruk terjadi," ucap Tombs.

Jika Melanggar Dikenakan Denda, Semua Anak di Inggris Harus Kembali ke Sekolah Bulan September

Inggris menetapkan kebijakan terkait anak-anak sekolah yang harus mulai belajar lagi.

Inggris mengumumkan kepada semua anak di negaranya harus kembali bersekolah pada bulan September mendatang.

Hal ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Jika tidak, orang tua murid akan dikenai denda karena melanggar hukum.

Seperti yang dilansir Mirror, Boris Johnson akan mewajibkan anak masuk sekolah pada bulan September.

Boris Johnson menyebut penutupan sekolah telah menjadi masalah besar bagi dunia pendidikan.

Sekolah-sekolah di Inggris telah ditutup sejak Maret, dan anak-anak menerima pelajaran secara online.

Namun, ketakutan murid-murid ketinggalan pelajaran karena tidak masuk sekolah diimbangi tentang ketakutan penyebaran virus Corona di sekolah.

Sejak pandemi, pemerintah telah menangguhkan denda bagi orang tua yang tidak mengirimkan anaknya ke sekolah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved