Pekerja Tambang Tertimbun Tanah Longsor Ketika Hujan Deras, 113 Orang Dinyatakan Tewas
Tanah longsor terjadi dipicu hujan deras di wilayah Negara Bagian Kachin, di wilayah Myanmar Utara.
TRIBUNBATAM.id, NAYPYIDAW - Peristiwa naas terjadi sebuah lokasi penambangan.
Ratusan orang tewas tertimbun dalam kecelakaan tanah longsong di Lokasi tambang.
Bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di tambang batu giok di Kota Hpakant, Negara Bagian Kachin, Myanmar, Kamis (2/7/2020).
• Kabar Baik, 10 Pasien Corona di Batam Dinyatakan Sembuh, 1 di Antaranya Jalani 8 Kali Tes Swab
• Viral Karyawan Starbucks Intip Payudara, Polisi Bertindak
• Karyawan Starbucks Bikin Ulah, Sorot Payudara Pengunjung Lewat CCTV, Kini Mereka Minta Maaf
Lebih dari 100 korban meninggal di lokasi tersebut.
Bencana ini merupakan bencana terparah dalam setahun pada industri berisiko tinggi seperti tambang itu.
Tanah longsor terjadi dipicu hujan deras di wilayah Negara Bagian Kachin, di wilayah Myanmar Utara.
Saat hujan deras turun itulah, para penambang masih bekerja.
"Para penambang akhirnya tertimbun longsor. Total 113 mayat telah ditemukan sejauh ini," bunyi pernyataan departemen pemadam kebakaran Myanmar sebagaimana dilansir dari AFP.
• New Normal, Frekuensi Penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam Meningkat, Konsumsi Avtur Ikut Naik
• Bandar Sabu Simpan Barang Haramnya Dilipatan Al-quran, Pelaku : Biar Gak Ketahuan Polisi
• Komisi I DPRD Batam Bahas Relokasi Warga RW 05 Kampung Seraya Atas, Begini Hasilnya
Tim penyelamat sepanjang Kamis pagi berusaha mengevakuasi mayat korban dari lumpur akibat tanah longsor.
Mereka menarik jenazah ke permukaan dengan ban sebagai rakit darurat.
Foto-foto yang beredar di internet menunjukkan tim penyelamat mengarungi lembah yang dilanda longsor.
Mereka juga tampak membawa jenazah yang terbungkus terpal keluar dari danau lumpur akibat longsor.
Saat siang hari, pihak kepolisan menyebutkan 99 mayat telah ditemukan dan terdapat korban luka sebanyak 22 siang.
Pihak kepolisian menambahkan para penambang tidak mengindahkan larangan menambang di tempat berbahaya tersebut.
Area tambang tersebut dilaporkan cukup berbahaya.
Setiap tahun terdapat korban meninggal di tambang batu giok itu.
Para penambang menambang batu giok dengan gaji rendah namun batu gioknya sendiri sangat berharga di China.
Polisi menambahkan jumlah korban mungkin lebih banyak jika pihak berwenang tidak memperingatkan penambang untuk menjauh dari lokasi tambang sehari sebelumnya.
Tambang batu giok yang terbuka membuat area di Hpakant tersebut seperti wilayah berkawah yang luas.
Tanah longsor di kawasan tersebut biasa terjadi, terutama ketika curah hujan sedang tinggi.
Longsor besar sebelumnya pernah terjadi pada 2015 yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.
Tahun lalu, tanah longsor juga terjadi dan menimbun 50 orang.
Myanmar merupakan salah satu penghasil batu giok terbesar di dunia. Permintan paling besar berasal dari "Negeri Panda".(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tambang Batu Giok di Myanmar Longsor, 113 Orang Tewas"
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul 113 Penambang Tewas Tertimbun Longsor Saat Hujan Deras