LUHUT BINSAR PANJAITAN KEUNKER KE KEPRI
Klaim Singapura Nihil Covid-19, Menko Luhut Sarankan Kawasan Lagoi Dibuka untuk Wisatawan
Luhut menilai, persoalan dibukanya kawasan wisata Lagoi di Kabupaten Bintan untuk wisatawan Singapura sudah selesai.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Kawasan wisata Lagoi, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri sudah dibuka untuk wisatawan luar negeri dari Singapura.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kasus Covid-19 di Singapura yang menurutnya sudah nihil menjadi pertimbangannya.
"Saya sudah langsung berkomunikasi dengan Mentri Luar Negeri Singapura, Pak Vivian terkait hal ini. Nanti kalau mereka sudah pemilu, kita siap menerima mereka kalau datang ke Indonesia. Khususnya di kawasan wisata Lagoi," ucapnya saat konferensi pers dengan sejumlah awak media di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Kamis (2/7/2020).
Hal ini pun, diakui Luhut sudah ia komunikasikan dengan Plt Gubernur Kepri bersama Bupati Bintan, Apri Sujadi.
Dalam komunikasi itu, Plt Gubernur Kepri, Isdianto menyebutkan ada sekitar 5 ribu pekerja di kawasan wisata itu.
"Setelah berkomunikasi langsung dengan Plt Gubernur Kepri dan Bupati Bintan terkait kawasan wisata lagoi, menurut saya sudah bisa dibuka untuk turis luar negeri, khususnya dari Singapura. Jadi intinya terkait masalah pembukaan kawasan wisata lagoi di Bintan untuk menerima turis asing dari Singapura sudah selesai masalahnya," ucapnya.
Kehadiran TKA di PT BAI
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara mengenai penolakan sejumlah warga terhadap kehadiran Tenaga Kerja Asing ( TKA) di PT Bintan Alumina Indonesia ( PT BAI).
Menurutnya, kehadiran sejumlah TKA itu untuk mendampingi pekerja Indonesia.
Luhut juga menjelaskan, bahwa TKA yang ada saat ini di PT BAI merupakan pekerja yang memang masyarakat lokal atau Indonesia tidak bisa mengerjakannya.
Salah satunya bagian mesin-mesin besar dan canggih yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri itu.
Penolakan sejumlah warga Bintan sebelumnya terjadi pada akhir Maret 2020 lalu.
Sebanyak 39 TKA asal China saat itu belum dipulangkan ke negara asalnya, apalagi saat pandemi Covid-19.
• Rencana Pelayaran Perdana Kapal Roro Telaga Punggur Sei Selari Bengkalis Diundur, Ini Penyebabnya
• PPDB Kepri di SMAN1 Batam, Panitia Tolak 797 Dokumen Pendaftar, Syarat Administrasi Tak Lengkap
"Bisa dilihat sendiri saat ini kan banyak lapangan kerja. Banyak juga warga lokal yang kerja di sini. Kalau gak ada ini sekarang, berapa ribu yang gak kerja dan mau kerja di mana," terangnya saat kunjungannya ke PT BAI, Kamis (2/7/2020).
Ia mengklaim, begitu mesin-mesin besar dan canggih beroperasi di lokasi industri itu, anak-anak Indonesia nantinya yang akan masuk di sana.