BINTAN TERKINI

Masih Zona Kuning Covid-19, Disdik Bintan Perpanjang Belajar dari Rumah untuk Pelajar SD dan SMP

Sesuai ketentuan pemerintah, hanya daerah zona hijau yang akan membuka sekolah untuk kegiatan belajar pada tahun ajaran 2020/2021.

TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA
Kepala Dinas Pendidikan Bintan, Tamsir menyebut kegiatan belajar mengajar masih dilakukan dari rumah. Ini dikarenakan status Kabupaten Bintan yang masih zona kuning Covid-19. 

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan masih menutup sekolah untuk kegiatan belajar tatap muka hingga masuknya tahun ajaran baru pada 13 Juli 2020 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan ( Disdik ) Bintan, Tamsir mengatakan, kebijakan ini menyusul status daerah Bintan masih zona kuning Covid-19.

Sesuai ketentuan pemerintah, hanya daerah zona hijau yang akan membuka sekolah untuk kegiatan belajar mengajar tatao muka pada tahun ajaran 2020/2021.

"Sementara Kabupaten Bintan berada pada zona kuning. Sehingga seluruh siswa baru tetap akan belajar dari rumah selama masa pandemi Covid-19,” ucapnya, Minggu (5/7/2020).

Ia menuturkan, apabila Tim Gugus Tugas Covid-19 Pusat dan Provinsi Kepri merubah status Bintan masuk zona hijau baru akan membuka proses belajar di sekolah.

Namun, tidak semua sekolah langsung dibuka dan akan dilakukan secara bertahap.

Pada masa transisi itu,sekolah yang pertama kali dibuka untuk jenjang SMA/SMK sederajat serta SMP/Mts sederajat.

Setelah tiga bulan berjalan, baru SD/MI dibuka dan setelah satu bulan lagi baru akan membuka untuk tingkat TK.

"Ketentuan ini diatur dalam SKB 4 menteri diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri serta Menteri Kesehatan," tuturnya.

Tamsir juga menjelaskan, sejumlah sekolah yang masuk juga ada aturannya dengan beberapa syarat.

Di mana harus menyiapkan beberapa infrastruktur untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

"Salah satunya sekolah harus menerapkan protokol kesehatan yakni menyiapkan tempat cuci tangan, Hand sanitizer, masker, alat pengukur suhu dan lain sebagainya," terangnya.

Musim Angin Selatan, Satpolairud Minta Nelayan Lingga Waspada Saat Melaut

Emak-Emak Senang, Pemko Batam Tak Wajibkan Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Baru

Segala persiapan alat untuk penerapan protokol kesehatan ini disiapkan sekolah yang bersumber dari Dana Bos.

"Sebab Anggaran dana bos itu di perbolehkan digunakan dalam rangka pengadaan alat untuk antisipasi Covid-19,"ungkapnya.

Tamsir juga menambahkan, selain menyediakan sejumlah alat untuk menerapkan protokol kesehatan, ruang kelas untuk proses belajar mengajar siswa juga harus di beri jarak 1-1,5 meter jarak meja siswa dan jumlahnya juga akan di batasi peruang kelas.

Begitu juga untuk jam belajarnya pun tidak lagi 45 menit per jam mata pelajaran.Nanti akan dikurangi sekitar 20 menit dan tidak ada jam istirahatnya.

"Kalau biasanya satu ruang kelas itu untuk SD 28 orang dan Smp 32 orang. Jadi kita batasi maksimal 20 orang perkelas. SOP ini semua polanya sudah kita atur dan siapkan oleh tiap sekolah," ucapnya.

Belajar Tatap Muka di Tanjungpinang

Pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjungpinang bakal kembali belajar dengan sistem tatap muka pada September 2020 mendatang.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Tanjungpinang, Admadinta melalui sambungan telepon.

"Ini sesuai SKB 4 Menteri pada 15 Juni 2020 lalu. Jadi SMP dan SD masuk setelah dua bulan pelajar SMA masuk," kata Atmadinata, Kamis (2/7/2020).

Tidak hanya itu, sistem belajar tatap muka menurutnya berlaku bagi pelajar TK dan PAUD di Tanjungpinang.

Penerapan ini menurutnya akan berlaku dua bulan setelah SMP dan SD di Tanjungpinang menerapkan hal itu.

"Jadi kalau SMA masuk di Juli ini, dua bulan kedepan baru SMP dan SD. Begitu juga dua bulan lagi TK dengan PAUD," ucapnya.

Belajar tatap muka itu dikatakannya telah memenuhi 4 syarat.

Pertama apabila status kota tersebut masuk dalam zona hijau Covid-19 termasuk mendapat izin dari kepala daerah.

"Kemudian lengkapi protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, mengecek suhu tubuh saat masuk perkarangan sekolah serta membawa bekal sendiri," jelasnya.

Ia pun menanggapi jika ada orangtua yang keberatan dengan penerapan sistem tatap muka ini.

"Tidak masalah, boleh juga untuk belajar di rumah. Jadi nanti sistemnya ada belajar di sekolah dan di rumah," ucapnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Endra Kaputra)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved