HUMAN INTEREST

Perjuangan Hasnah di Anambas, Enam Tahun Bersama Suami Cari Barang Bekas Untuk Bertahan Hidup

Penghasilan dari mencari barang-barang bekas ini tidak lah banyak. Untuk kebutuhan makan sehari-hari saja, Hasnah sering kekurangan.

TribunBatam.id/Rahma Tika
Pencari barang bekas di Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Hasnah (66), Minggu (5/7/2020). Setiap hari ia berkeliling Pulau Siantan untuk berburu koran, kertas bekas, botol plastik untuk bertahan hidup. 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Hasnah tampak tertatih mendorong gerobak di lalu lalang kendaraan bermotor di Tarempa, Kecamatan Siantan, Provinsi Kepri.

Perempuan 66 tahun itu tidak malu mencari kardus dan kertas bekas serta botol plastik dari satu tempat sampah ke tempat sampah lainnya.

Ditemani anak perempuan yang diketahui punya kekurangan, ia mencari barang yang bisa dijual ke pelapak barang bekas di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Hampir enam tahun profesi ini ia geluti. Tak hanya Hasnah, sang suami yang hampir seusia dengannya juga melakukan pekerjaan yang sama.

Namun, ia bersama suami berbagai jadwal dalam mencari barang- barang bekas.

Biasanya sanga suami mulai turun dari rumah saat subuh hari hingga siang.

Kemudian saat sore hingga malam giliran Hasnah dan anak perempuannya yang mulai mencari barang bekas.

"Setiap hari seperti ini. Kalau suami subuh udah keluar, ya sudah enam tahun kerja seperti ini sama anak juga, cuma akal anak saya kurang," ujar Hasnah saat ditemui di tempat pembuangan sampah, Minggu (5/7/2020).

Penghasilan dari mencari barang-barang bekas ini tidak lah banyak. Untuk kebutuhan makan sehari-hari saja, Hasnah sering kekurangan.

Ibu empat orang anak ini harus ikut membantu perekonomian keluarganya, meski anak-anaknya sudah menikah, ia dan suami tidak bisa selalu bergantung kepada anak-anaknya.

Nama Camat Batuaji Dicatut, Modus Penipuan Minta Bantuan Beli Hewan Kurban

2 WNA China Dirawat di RSKI Covid-19 Galang, Diwacanakan Tampung Pasien Positif Corona dari Surabaya

Pencari barang bekas, Hasnah. Wanita 66 tahun ini setiap harinya berkeliling mengumpulkan barang bekas untuk dijual ke pelapak.
Pencari barang bekas, Hasnah. Wanita 66 tahun ini setiap harinya berkeliling mengumpulkan barang bekas untuk dijual ke pelapak. (TribunBatam.id/Rahma Tika)

Satu kilogram ke pelapak dihargai Rp 400. "Sekarang kita cari rezeki yang penting halal. Bisa makan dan bayar kontrakan Alhamdulilah lah," lanjutnya.

Hasnah bersama sang suami dan satu orang anak perempuannya ini, tinggal di rumah kontrakan, jalan Bakar Batu, Kecamatan Siantan.

Meski biaya kontrakan perbulan sangat mahal. Per bulan, Hasnah harus mengeluarkan uang hingga Rp 1 juta.

Ia mengaku tidak dapat berbuat banyak. Bisa punya tempat berteduh saat panas dan hujan menurutnya yang paling penting.

"Kadang sehari-hari makan tak makan. Tapi Alhamdulilah rezeki selalu aja ada. Kadang ada orang yang kasih sedikit," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved