BATAM TERKINI
Atraksi 'Standing' Motor di Samping Kamar Mayat RSBP Batam Bikin Resah Pengendara & Petugas
Belasan anak geng motor menjadikan simpang Tanjung Pinggir atau tepatnya di samping kamar mayat RSBP Batam jadi arena balap liar.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id,BATAM - Aksi komplotan anak geng motor di jalan RE Martadinata Sekupang Batam, mulai meresahkan sejumlah pengendara yang melintas.
Tak hanya pengendara, bahkan petugas kamar mayat Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam pun mengaku resah.
Pasalnya, belasan anak geng motor itu menjadikan simpang Tanjung Pinggir atau tepatnya di samping kamar mayat jadi arena balap liar.
Petugas kamar mayat, Ninuk saat ditemui Senin (6/7/2020) mengaku geram atas aktivitas komplotan anak motor itu.
"Capek sudah bilanginnya, tapi anak-anak tanggung itu masih saja jemping-jemping di samping itu," ujar Ninuk kesal.
• Banyak Calon Siswa Tak Terakomodir, Ketua PPDB SMAN 3 Batam Tunggu Instruksi Disdik Kepri
• Dunia Mabuk Dibuat Corona, China malah Ekspansi Teritorial, Negara-negara Ini Muak dan Siap Perang
Rekan kerjanya Syukur, juga pernah memarahi para komplotan motor dengan membawa parang, namun tak juga diindahkan.
"Iya sudahlah, nanti jatuh, luka baru tahu rasa mereka," kata Ninuk.
Ninuk mengaku setiap kali mengendarai sepeda motor, ia harus was-was saat melintasi jalan itu.
Pantauan Tribun di lokasi itu, setiap sore hari sekira pukul 16:00 wib anak-anak tanggung mulai memadati jalan RE Martadinata itu.
"Bum..drang,,tang..tang..." bunyi kebisingan suara motor itu mewarnai jalan RE Martadinata, Sekupang, Batam.
Di waktu sore di kala matahari cerah menampar bayangnya, semakin menambah semangat komplotan anak anak itu memacu kendaraan sepeda motornya.
Tak sedikit aksi dari satu, dua anak menunggangi motor sambil mengangkat roda depan kendaraan menjadi aksi tontonan sesama mereka.
Kebisingan itu suara motor itu jadi kegembiraan tersendiri bagi kaum milenial tanggung itu.
Mereka terlihat acuh dengan sejumlah pengendara lain yang melintas.
Jalanan itu dianggap layaknya arena sirkuit laga balapan motor, sehingga pengendara lain yang melintas tak diperdulikan.