KEK di Batam, Total Investasi Nongsa Digital Park dan MRO Batam Aero Technic Rp 22 Triliun
Nongsa Digital Park ( NDP ) dan MRO Batam Aero Technic ( BAT ) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ) di Batam.
Selanjutnya, KEK MRO Batam Aero Technic (BAT) diusulkan oleh PT Batam Teknik. Perusahaan ini mulai beroperasi tahun 2014 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau sebagai perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat (Maintenance, Repair, and Overhaul /MRO). PT Batam Teknik telah berpengalaman dalam melayani MRO untuk pesawat-pesawat Lion Air Group.
KEK ini memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiatan utama industri MRO. Nilai investasinya sebesar Rp 6,2 triliun sampai dengan tahun 2030. KEK ini diproyeksi dapat menyerap tenaga kerja 9.976 orang pada tahun 2030.
Adanya KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65% hingga 70% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.
Diharapkan, dalam jangka menengah KEK ini mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2025.
Status lahan
Kepala BP Batam, HM Rudi mengatakan, kedua lokasi ini, yakni NDP dan MRO Batam Aero Technic sudah jelas status lahan dan kepemilikannya.
"Artinya dengan dua (lokasi) ini disahkan kita harap 1 atau 2 bulan administrasinya akan selesai, dan Pemerintah akan membantu untuk operasionalnya," jelas Rudi di Gedung Marketing BP Batam, Jumat (10/7/2020) di Batam Center.
Lokasi pertama adalah Bandara Hang Nadim. Di lokasi ini akan dibangun KEK untuk Maintenance Repair & Overhaul (MRO) Batam Aero Technic.
Di sana telah disiapkan lahan seluas 30 hektare untuk kegiatan industri MRO. Nilai investasinya mencapai Rp 6,2 triliun dan penyerapan tenaga kerja sejumlah kurang lebih 9.976 tenaga kerja.
"Kalau lah Januari atau Februari MRO mulai jalan, maka kegiatan repair dan pemeliharaan pesawat dapat difokuskan di Batam. Para pilot juga dapat disewa untuk membawa pesawat yang butuh perbaikan. Artinya, ini bisa jadi pemasukan dan objek wisata baru juga," terang Rudi, yang juga merupakan Wali Kota Batam ini.
Persyaratan seperti ketersediaan infrastruktur dan dokumen administrasi telah dilengkapi untuk menjalankan KEK MRO Batam Aero Technic ini.
Selain itu, lahannya juga dikuasai dan peruntukannya telah sesuai dengan Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang RTR KSN BBK.
Adapun investor utama yang menunjang kegiatan industri di KEK ini adalah PT. Batam Aero Technic yang telah berpengalaman melayani MRO untuk pesawat-pesawat Lion Air Group.
Perusahaan ini sudah mulai beroperasi di Bandara Hang Nadim Batam sejak tahun 2014.
Lokasi kedua, KEK Nongsa Digital Park diperuntukkan bagi kegiatan pariwisata dan industri Digital Park.