Pengacara Tersangka Izin Tambang Bauksit Tantang Kejati Terbuka, Menduga Ada Oknum Lain Dilindungi
Masih dari pihak tersangka, Cholderia Sitinjak yang juga kuasa hukum Arif Rate malah menduga ada oknum-oknum yang sebenarnya terlibat dalam kasus ini
Penulis: Endra Kaputra |
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Kuasa hukum pemohon (tersangka) kasus dugaan korupsi tambang bauksit yang mengajukan praperadilan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri, meminta penyidik tak tebang pilih.
"Statement kami tegakkan keadilan dan jangan tebang pilih.
Malah di sini kami nilai (penyidik) pilih tebang.
• Tersangka Tambang Bauksit Ajukan Prapid, Kejaksaan Kukuh Penyidikan Sesuai Prosedur
Seperti klien kami yang bagian kecil-kecil dari rangkaian yang menurut mereka (Kejati) korupsi," ucap Alwan Hadiyanto, kuasa hukum tersangka Arif Rate, Selasa (14/7/2020).

Kejati Kepri sebelumnya menetapkan Arif Rate dalam kasus dugaan korupsi IUP-OP tambang bauksit.
Namun kemudian tersangka merasa penetapan itu tidak sah dan mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Tanjungpinang.
Pada Selasa, merupakan sidang kedua praperadilan yang dia ajukan, dengan agenda jawaban Kejaksaan (termohon).
• Mandor Kapal Jadi Tersangka, Dugaan Tindak Kekerasan ABK yang Meninggal Dunia di Kapal Tangkap Ikan
Masih dari pihak tersangka, Cholderia Sitinjak yang juga kuasa hukum Arif Rate malah menduga ada oknum-oknum yang sebenarnya terlibat dalam kasus ini dilindungi.
"Intinya ada oknum-oknum masih saudara (jaksa) dilindungi.

Kalau memang mau habiskan, habiskan semua.
Jadi jangan tebang pilih," ujarnya.
• Pelaku Penipuan Korupsi Izin Bauksit Pulangkan Rp 500 Juta, Polres Tanjungpinang Buru Tersangka Lain
Terkait tuduhan ini Humas Kejati Kepri Ali Rahim menyatakan apa yang sudah dilakukan penyidik sesuai prosedur.
"Tanggapan kami gak ada masalah.
Kami selalu sesuai dengan kriteria penanganan perkara," jawabnya.
Sebelumnya Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Riau tetap pada keputusanya, yakni prosedur penanganan perkara hingga penetapan tersangka atas nama Arif Rate sudah sesuai hukum.
• Tersangka Ungkap Alasannya Mencuri Bawang di Pasar Tanjungpinang, Saya Rindu Anak di Kampung
Pernyataan ini disampaikan perwakilan Kejati Kepri (termohon) Sukamto atas praperadilan yang diajukan Arif Rate (pemohon) di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang, Selasa (14/7/2020).

"Kami sampaikan tadi bahwa apa yang sudah kami lakukan, hingga penetapan tersangka sudah sesuai prosedur dan aturan yang berlaku," ucapnya Sukamto sesuai persidangan.
Hari ini menjadi persidangan kedua praperadilan yang diajukan tersangka dugaan tindak pidana Korupsi IUP-OP tambang bauksit atas nama Arif Rate.
• Pelaku Penipuan Korupsi Izin Bauksit Pulangkan Rp 500 Juta, Polres Tanjungpinang Buru Tersangka Lain
Sidang ini dipimpin hakim tunggal Muhammad Djauhar Setyadi, adapun agenda persidangan adalah jawaban pihak Kejati (termohon).
Selain Sukamto, hadir mewakili Kejati Kepri di antaranya Dodi Gazali Emil dan Zulkardiman.
Sementara dari pemohon tampak hadir kuasa hukumnya, Alwan Hadiyanto, Mas Subagyo Eko Prasetyo serta Cholderia Sitinjak.
Dalam pokok permohonannya terdapat empat poin yang dimohonkan perwakilan Kejati kepada hakim.
• Naik Penyidikan, 2 Kasus Dugaan Ijazah Palsu di Satreskrim Polres Tanjungpinang Belum Ada Tersangka
1. Menerima jawaban termohon (Kejati) atas permohonan praperadilan yang diajukan pemohon (tersangka)
2. Menyatakan penetapan tersangka terhadap diri pemohon (tersangka) sah secara hukum
3. Menolak permohonan praperadilan pemohon untuk seluruhnya

4. Membebankan biaya perkara pada pemohon
Menanggapi hal itu kuasa hukum tersangka, Alwan Hadiyanto menyatakan jika prosedur penetapan tersangka kliennya sudah memenuhi syarat pihaknya legawa menerima.
• 2 Tersangka Pembobolan Bank BNI Divonis Penjara Seumur Hidup, Lalu Bagaimana Maria Pauline Lumowa?
"Silakan saja, tetapi kami memandangnya bukti-bukti yang kami terima salah satu contoh bukti penetapan tersangka harusnya diserahkan kepada klien kami.
Tapi kami merasa tidak ada satu pun yang menerima itu, baik klien kami atau keluarga klien kami," ujarnya.
Menurutnya, penetapan tersangka kliennya juga belum memenuhi dua alat bukti.
• Tidak Hanya Calon Istri, Tersangka Ar Ternyata Pernah Aniaya Ibunya, Rencana Pernikahan Batal
Pihaknya keberatan jika penetapan tersangka kliennya disebut kejaksaan pengembangan dari penetapan tersangka sebelumnya, yakni AT dan AM.
"Gak bisalah klien kami langsung dinyatakan ikut bersama-sama terlibat.
Klien kami tidak ada melakukan suap atau gratifikasi.

• Polisi Bongkar Perbudakan di Kapal China, Tetapkan Tersangka, ABK Lompat ke Laut Jasad di Freezer
Secara prosedur dalam pengurusan izin, klien kami melakukan langkahnya (sesuai prosedur).
Kami punya bukti kalau proses itu dilalui klien kami," ucapnya.
"Jadi kami akan menuangkan jawaban kami pada sidang berikutnya esok hari," ujarnya.
Sidang lanjutan kasus ini direncanakan digelar, Rabu (15/7/2020).
(tribunbatam.id/Endra Kaputra)