PM Muhyiddin Yassin Gulingkan Ketua DPR Malaysia, Dipandang Sebagai Dukungan Parlemen
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berhasil lengserkan ketua DPR lewat anggota majelis rendah yang setujui mosinya. Dipandang sebagai dukungan.
TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Muhyiddin Yassin dikabarkan berhasil membersihkan rintangan besar di parlemen pada Senin (13/7/2020).
Perdana Menteri Malaysia itu melengserkan ketua DPR lewat anggota majelis rendah yang menyetujui mosinya.
Dengan persetujuan mosi Ketua Dewan Rakyat Malaysia Mohamad Ariff Md Yusof, dipandang sebagai barometer penting dari dukungan parlemen Malaysia terhadap Muhyiddin Yassin.
Mengutip Reuters, hasil itu adalah ukuran nyata pertama dari seberapa banyak dukungan legislatif terhadap Muhyiddin bisa mendapatkan suara untuk kebijakan pemerintah federal Malaysia.
Sebanyak 111 anggota Dewan Rakyat mendukung upaya Muhyiddin untuk melengserkan Ariff, yang ditunjuk oleh pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Mahathir Mohamad.
Sementara 109 lainnya memilih menentang mosi tersebut.
• Mobil Asal Malaysia, Proton Lengkapi Filter N95 di Semua Produknya Untuk Tangkal Covid-19
Ekonomi terbesar ketiga di Asia Tenggara itu telah bergulat dengan ketidakpastian politik dan kebijakan sejak Muhyiddin secara tak terduga menjadi Perdana Menteri Malaysia pada Maret lalu.
Muhyiddin menjadi orang nomor satu di pemerintahan Malaysia setelah membentuk aliansi dengan partai UMNO, yang tercoreng kasus korupsi yang kalah dalam pemilihan umum 2018.
Tanpa alasan yang sah
Azhar Azizan Harun, ketua Komisi Pemilihan Umum Malaysia yang mundur pada 29 Juni lalu, menjadi ketua Dewan Rakyat Malaysia yang baru, menggantikan Ariff, pensiunan hakim Pengadilan Banding.
Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengatakan, Perdana Menteri Muhyiddin menggantikan Ariff tanpa alasan yang sah.
Padahal, Ariff telah membawa banyak perubahan positif di DPR negeri jiran.
Dia menambahkan, posisi ketua Dewan Rakyat baru bisa diganti jika dia meninggal atau sakit sehingga tidak bisa menjalankan tugasnya.
Tapi, penggantian tersebut hanya karena Muhyiddin memiliki kandidat yang berbeda.
"Saya juga punya calon Perdana Menteri (Malaysia) yang berbeda," kata Anwar yang mengundang tawa anggota DPR seperti dikutip Channelnewsasia.com.