PM Muhyiddin Yassin Gulingkan Ketua DPR Malaysia, Dipandang Sebagai Dukungan Parlemen

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berhasil lengserkan ketua DPR lewat anggota majelis rendah yang setujui mosinya. Dipandang sebagai dukungan.

d0k_twitter
Muhyiddin Yasin dan Istri. Politik Malaysia memanas, Perdana Menteri Muhyiddin gulingkan ketua DPR. 

Tentunya pemilu dini dapat menjadi bumerang berupa kekalahan.

Namun, kubu Muhyiddin sangat optimis karena dukungan tinggi pemilih, terutama dari suku Melayu yang sejauh ini puas dengan kinerjanya khususnya dalam mengatasi wabah Covid-19.

Blok suku Melayu juga merasa pemerintahan PM berusia 73 tahun itu jauh lebih memprioritaskan kepentingan mereka dibanding pemerintahan Pakatan Harapan pimpinan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Survei terbaru menunjukan tingkat kepuasan warga Melayu terhadap Muhyiddin mencapai angka menakjubkan yaitu 91 persen.

Hanya 35 persen warga Melayu yang puas dengan Mahathir, hal yang sangat ironis karena politisi veteran berusia 94 tahun itu dikenal sebagai pejuang keistimewaan hak-hak Melayu.

Tak ketinggalan, bersatunya tiga partai Melayu, yaitu Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) pimpinan Muhyiddin serta Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS) akan mencegah terpecahnya suara pemilih Melayu seperti pada pemilu May 2018.

Kisruh Perpecahan Pakatan Harapan

Faktor lain yang mendorong Muhyiddin untuk menggelar pemilu dini adalah kisruh perpecahan yang sedang melanda Pakatan Harapan.

Koalisi oposisi sampai saat ini tidak kunjung sepakat mengenai siapa yang akan dicalonkan sebagai Perdana Menteri.

Pertemuan terakhir dewan presidensial Pakatan menyepakati Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim sebagai calon PM.

Namun pencalonan Anwar ditentang oleh Mahathir Mahathir yang bersikukuh Anwar tidak akan dapat memenangkan suara blok suku Melayu.

Mahathir sendiri bukan lagi bagian dari Pakatan, namun tetap bersekutu dengan Pakatan bersama dengan 4 parlementarian lain dari mantai partainya Bersatu dan partai regional Warisan yang berkuasa di negara bagian Sabah.

Persekutuan politik ini kerap disebut Pakatan Plus.

Politisi berjuluk Dr M itu awalnya menominasikan dirinya sebagai calon PM dengan janji akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar setelah 6 bulan memerintah. Namun usul ini ditolak Anwar dan PKR.

Sebagai jalan tengah, Mahathir memilih mundur dari bursa PM dan mencalonkan Pemimpin Partai Warisan yang juga Menteri Besar Sabah Shafie Apdal sebagai calon PM Pakatan di mana Anwar dan putra Mahathir Mukhriz Mahathir menjadi Deputi PM.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved