IDUL ADHA 2020
Pedagang Hewan Kurban di Tanjungpinang Mengeluh, Omzet Anjlok di Idul Adha 2020 Akibat Virus Corona
Berdagang hewan kurban sejak 2007, ia yakin jika turunnya penjualan hewan ternak untuk keperluan kurban itu disebabkan pandemi Covid-19.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
"Khusus tahun ini kalau ketersediaan datangnya dari luar," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/7/2020).
Selain dipasok dari Pulau Jemaja, kebutuhan sapi untuk kurban IdulAdha 2020 menurutnya juga dipasok dari sejumlah daerah di Kabupaten Natuna semisal Midai.
Asri belum bisa memastikan mengenai jumlah hewan kurban di Anambas.
Menurutnya, data rekapitulasi jumlah hewan kurban terkini ada pada bidang yang menangani hal itu.
"Untuk saat ini belum bisa dipastikan, karena kita dari keseluruhannya nanti dijumlahkan, karna saya takut keliru," sebutnya.
Sedangkan untuk kebutuhan hewan kurban pada tahun lalu, menurutnya belum mencukupi pembagiannya.
Sementara itu di Anambas dari tahun sebelumnya jarang masyarakat yang berkurban dengan kambing, dikarenakan jarang masyarakat yang berternak kambing.
Harga yang dibanderol untuk satu ekor sapi dengan berat 60-70 kilogram mencapai Rp 17,5 juta.
Didatangkannya sapi untuk hewan kurban ini ke Anambas sudah sejak Mei lalu.
Pedagang Hewan Kurban di Bintan Tetap Bersyukur
Pembeli hewan kurban pada Iduladha 1441 Hijriah atau 2020 Masehi di Bintan menurun.
Hal ini disebabkan karena Covid-19 hingga membuat ekonomi masyarakat menjadi lesu.
Agus, seorang pedagang hewan kurban di Km 23 Tower Kembar Daerah Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur mengatakan, tahun ini peminat dagangannya relatif menurun dibanding tahun lalu.
"Hari Raya Iduladha tahun ini menurun yang beli hewan kurban," ujar Agus, Jumat (10/7/2020).
Ia mengakui, penurunan yang terjadi memang tidak drastis. Dalam artian masih ada pembeli hewan kurban.