Amerika Berhasil Uji Coba Vaksin Corona ke Manusia, Terbukti Aman dan Merespon Kekebalan Tubuh

Vaksin eksperimental untuk covid-19 yang dibuat perusahaan Amerika Serikat, Moderna Inc, terbukti aman dan memicu respons kekebalan tubuh pada semua 4

Editor: Eko Setiawan
illustrator_scmp
ILUSTRASI - Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) 

TRIBUNBATAM.id, Jakarta -Vaksin Corona yang di Uji coba berhasil menangkal Virus.

Sejumlah orang yang dicoba mengaku merasakan ringan di Badannya.

Vaksin eksperimental untuk covid-19 yang dibuat perusahaan Amerika Serikat, Moderna Inc, terbukti aman dan memicu respons kekebalan tubuh pada semua 45 relawan sehat yang menjalani uji coba tersebut.

Pastikan Aman Dikonsumsi, DKPP Batam Cek Stok dan Kondisi Kesehatan Hewan Kurban

Komitmen Tingkatkan Investasi, Pemko Batam Teken PKS Terkait Integrasi IBOOS dan OSS

KABAR TERBARU Jual Rumah Bonus Istri, Janda Kembang Metha Kanzul Diajak Nikah Pria 72 Tahun

Tidak ada relawan yang mengalami efek samping yang serius, tetapi lebih dari setengahnya melaporkan reaksi ringan atau sedang seperti kelelahan, sakit kepala, kedinginan, nyeri otot, atau nyeri di tempat suntikan.

Efek samping itu lebih mungkin terjadi setelah disuntikkan dosis kedua dan pada orang yang mendapat dosis tertinggi.

Anthony Fauci, Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, yang para perisetnya turut mengembangkan kandidat vaksin Moderna, menyebut hasil itu "kabar baik".

Promo Burger King Selama Juli 2020, Hanya Rp 15 Ribuan

Wanita Ini Sering Layani Nafsu Tetangga Agar Utang Suami Lunas, Kini Hamil dan Tak Tahu Anak Siapa

Wanita tanpa Busana Muncul saat Webinar Dosen Uncen, Ternyata Anaknya, Marius Polisikan 302 Orang

Ia bilang bahwa penelitian itu tidak menemukan efek samping yang serius, dan vaksin itu menghasilkan antibodi yang tinggi untuk membunuh atau menetralkan virus corona.

"Jika vaksin itu dapat memicu respons yang sebanding dengan infeksi alami, vaksin ini adalah pemenangnya," kata Fauci. "Itu sebabnya kami sangat senang dengan hasilnya".

Moderna adalah yang pertama memulai pengujian vaksin pada manusia untuk virus corona pada 16 Maret lalu, sekitar 66 hari setelah genetik virus tersebut dirilis.

Kantor pusat perusahaan farmasi Moderna Inc yang berada di Cambridge, Massachusetts, AS
Kantor pusat perusahaan farmasi Moderna Inc yang berada di Cambridge, Massachusetts, AS (reuters/scmp.com)

para ahli mengatakan vaksin diperlukan untuk mengakhiri pandemi yang telah membuat jutaan orang sakit dan menyebabkan lebih dari 575.000 kematian di seluruh dunia.

"Dunia sangat membutuhkan vaksin untuk melindungi terhadap covid-19," kata Dr Lisa Jackson dari Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle dan penulis utama penelitian ini.

Pemerintah federal AS mendukung pengembangan vaksin oleh Moderna dengan dukungan dana hampir setengah miliar dolar AS.

Pemerintah AS pun telah memilihnya sebagai salah satu yang pertama untuk memasuki uji coba pada manusia dalam skala besar.

Vaksin yang berhasil bisa menjadi titik balik bagi bisnis Moderna yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, yang belum pernah memiliki produk berlisensi.

Vaksin yang disuntikkan buatan Moderna, yang diberi nama mRNA-1273, menggunakan asam ribonukleat (RNA), yakni unsur kimia yang memicu protein.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved