Dikira Disembunyikan Mahluk Penunggu Hutan, Jasad Maringin Ditemukan Dikelililingi Ular Piton
Marinding ditemukan tewas mengenaskan empat hari kemudia di dalam hutan lebat
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Saat ditemukan, Marinding (26) warga Suku Anak Dalam (SAD) Jambi sudah dalam kondisi tewas terlilit ular piton berukuran tiga meter lebih.
Warga yang menemukannya syok menyaksikan peristiwa itu.
Kejadian orang rimba ditemukan tewas mengenaskan dililit ular piton ini terjadi di tengah hutan Desa Rejosari, Jambi.
Sebelum ditemukan tewas, Marinding sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Keluarga sangat khawatir karena Marinding sudah tiga hari tidak pulang-pulang.
Keluarga menduga Marinding dibawa makhluk halus.
Orang Rimba yang menetap di Desa Rejo Sari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, ini berburu setelah menonton televisi pada Jumat (10/7/2020) malam.
Empat hari kemudian, Marinding ditemukan tewas mengenaskan di dalam hutan Desa Rejo Sari seluas 2 hektare dan tubuhnya sudah menghitam.
Bagi Orang Rimba, melangun atau mengembara untuk berburu ke hutan sudah biasa. Jika mati saat melangun, jasad Orang Rimba tak boleh dikubur.
Jumat malam itu, keluarga menyaksikan Marinding berburu dengan berjalan kaki sambil membawa kecepek atau senjata api rakitan, dan golok.
Keesokan harinya, keluarga curiga sehingga mendatangi rumah teman dan kerabat Marinding. Orang yang dicari-cari itu pun tak ada.
Baru pada Minggu (12/7/2020) pagi, keluarga mendatangi Kepala Desa Rejo Sari, Kurniawan. Mereka melaporkan Marinding tak kunjung ke rumah setelah Jumat malam berburu.
Dibantu perangkat desa, keluarga mencari di mana gerangan Marinding namun hasilnya tetap saja nihil.
"Kita sudah bingung. Kita juga ragu kalau orang rimba bisa celaka dalam rimba," ucap Kurniawan pada Rabu (15/7/2020).
Tak ada sedikitpun informasi di mana Marinding, sehingga keluarga menggunakan jasad dukun untuk menerawang keberadaannya.
Keluarga, menurut Kurniawan, khawatir Marinding dibawa mahluk halus penunggu hutan Desa Rejo Sari.
Selain meminta bantuan dukun dan dua hari pencarian yang tak kunjung ada hasilnya, Kurniawan melapor ke Dinas Sosial Merangin.
Akhirnya, dari sana keluarga membuat laporan ke Polsek Pamenang pada Senin (13/7/2020) pagi. Mereka didampingi Tumenggung Nilo dan pihak Dinas Sosial.
"Kita takut terjadi pembunuhan, maka keluarga kita minta lapor polisi," sambung Kurniawan saat dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon.
Kapolsek Pamenang, Iptu Fatkur Rohman, segera menyebarkan informasi ke masyarakat Desa Rejo Sari dan Pematang Kancil tentang hilangnya Marinding.
