Dikritik soal Utang, Sri Mulyani Sebut Semua NEGARA ISLAM Berutang, Perlu untuk Belanja Pemerintah
Ia bilang banyak negara Islam dunia yang berutang. Pinjaman diperlukan untuk menjaga tak terkecuali di negara Islam
Alasan utama mengapa negara berutang yakni untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur, lalu utang diperuntukkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kalau begitu kita perlu utang? Ya utangnya untuk apa dulu.
Kalau untuk membuat infrastruktur kita baik (utang produktif), supaya anak-anak bisa sekolah dan tidak menjadi generasi yang hilang, ya tidak ada masalah," tutur Sri Mulyani.

Saat ini, menurut Kementerian Keuangan, pemerintah mengambil kebijakan fiskal ekspansif di mana belanja negara lebih besar daripada pendapatan negara untuk mendorong perekonomian tetap tumbuh.
Menurut pemerintah, ketertinggalan infrastruktur dan masalah konektivitas bisa menimbulkan biaya ekonomi yang tinggi yang harus ditanggung masyarakat, kondisi ini membuat daya saing Indonesia menjadi rendah.
"Itu pilihan kebijakan.
Kalau enggak utang, berarti kita menunda kebutuhan infrastruktur.
Masalah pendidikan, masalah kesehatan, mungkin tertunda. Jadi negara kita warganya banyak, tapi anak-anaknya bisa rentan," sebut Sri Mulyani.
• Pemerintah Tambah Utang di Tengah Pandemi Covid-19, Sri Mulyani: Negara Tetap Butuh Penerimaan
• Mengenal Sosok Hj Sri Mulyani, Bupati Klaten yang Trending di Twitter Gegara Hand Sanitizer
• Dampak Corona Virus, Sri Mulyani: Angka Pengangguran Baru Naik 5,2 Juta Orang
Selain mengejar ketertinggalan infrastruktur, kebijakan fiskal ekspasif ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui alokasi anggaran pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial.
Dikutip dari data Kementerian Keuangan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih lebih rendah dibandingkan sejumlah negara tetangga.
Untuk itu pemenuhan pendidikan, kesehatan, dan fasilitas dasar menjadi prioritas utama guna menciptakan kualitas SDM Indonesia yang produktif dan kompetitif.
Mengutip data United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 2015, IPM Indonesia yaitu 0,689, atau masih di bawah Malaysia, Thailand, dan Singapura.

Indonesia masih berada di atas Vietnam, Filipina, Kamboja dan Myanmar.
Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2020 tembus sebesar 404,7 miliar US dolar atau sekitar Rp 5.868 triliun (kurs Rp 15.000).
Utang tersebut terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 194,9 miliar US dolar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 209,9 miliar US dolar.
• Bayar Utang ke Tetangga, SUAMI PAKSA ISTRI Berhubungan Badan dengan Tetangga Berkali-kali dan Hamil
• Wanita 22 Tahun Digilir Pria Demi Tebus Utang Suami, Sering Berkorban Tapi Suami Tak pernah Sadar
• Suami di Sumbar Paksa Istri Bersetubuh dengan Tetangga Buat Bayar Utang, Ikut Bukakan Baju Korban
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sri Mulyani Jawab Kritik: Semua Negara Islam Berutang