Diterjang Banjir, 37 Juta Warga China Terkena Dampak, Ahli Ungkap Penyebabnya
China alami berbagai bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang diakibatkan oleh hujan lebat selama musim panah tahun ini. Berikut dampaknya.
"Kami berada di tempat yang lebih tinggi sehingga kami tidak mengharapkan banjir menjadi begitu serius, tetapi airnya mengalir deras dan saya harus membawa mobil ke toko saya untuk berkemas," kata Ping Ping, pemilik toko porselen di Jingdezhen, Jiangxi kepada SCMP.
.
“Saya hanya pernah melihat banjir di berita. Malam itu, air banjir naik ke lutut saya pada awalnya, lalu ada gelombang air lagi,” tambahnya.
Pihaknya mengatakan dari informasi yang dia dapat, banjir terjadi setiap tahun di wilayah itu, akan tetapi pihaknya mempertanyakan kenapa pemerintah setempat tidak siap untuk banjir yang terjadi pada musim panas ini.
Penyebab banjir parah di China
Alasan iklim dan perilaku manusia dianggap berkontribusi pada parahnya banjir yang terjadi kali ini.
"Sistem tekanan tinggi subtropis atas Pasifik Utara bagian barat lebih kuat tahun ini. Persimpangannya dengan udara dingin telah menyebabkan hujan deras terus-menerus di lembah Sungai Yangtze," kata Song Lianchun, seorang Ahli Meteorologi Pusat Iklim Nasional.
Dia juga menyebut, alasan lain adalah adanya pemanasan global.
Menurut Song, satu peristiwa cuaca ekstrem memang tidak bisa dilihat sebagai akibat perubahan iklim semata. Akan tetapi jika merujuk ke belakang, pemanasan global telah menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem.
Merujuk Buku Biru Perubahan Iklim China (2019) sejak tahun 1961 hingga 2018 terjadi peningkatan peristiwa curah hujan yang sangat deras di China.
Sejak pertengahan 1990-an frekuensi curah hujan ekstrem meningkat secara drastis.
“Adapun selama 60 tahun terakhir jumlah hari hujan lebat meningkat sebesar 3,9 persen per dekade,” ujar Song.
Perilaku manusia juga disebut berkontribusi terhadap tingkat keparahan banjir di China.
Ahli Geologi dari Biro Geologi dan Mineral Sichuan, Fan Xiao menyebut sejak puluhan tahun, reklamasi dan pembangunan bendungan telah menyebabkan pengurangan luas Danau Poyang yang merupakan danau air tawar terbesar di China dan merupakan danau di Jiangxi.
Sementara itu, relawan lingkungan Zhang Wenbin menyebut dia telah menyelidiki kegiatan reklamasi ilegal di Tuolin, danau lain di provinsi itu.
Menurutnya proyek itu masih berlangsung hingga tahun lalu meskipun sudah diperingatkan.
Pihaknya juga menambahkan kapasitas penyimpanan untuk banjir menyusut akibat adanya kegiatan ini di Danau Tuolin.
