Diterjang Banjir, 37 Juta Warga China Terkena Dampak, Ahli Ungkap Penyebabnya

China alami berbagai bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang diakibatkan oleh hujan lebat selama musim panah tahun ini. Berikut dampaknya.

AFP/HECTOR RETAMAL
Pantauan dari langit memperlihatkan permukiman direndam banjir akibat luapan Sungai Yangtze di Jiujiang, Provinsi Jiangxi, China, pada Sabtu (18/7/2020). 

“Ada banyak kasus serupa,” ujar Zhang.

Pembangunan bendungan

Sejak Republik Rakyat China didirikan tahun 1949 sudah dua kali terjadi bencana banjir.

Banjir pertama tahun 1954 di sepanjang Sungai Yangtze yang mengakibatkan lebih dari 30.000 kematian.

Adapun yang kedua tahun 1998 juga disepanjang Yangtze di selatan dan utara dengan 3.000 kematian.

Sejak banjir 1998, China menaruh perhatian terhadap infrastrukturnya.

Setelah 1998, waduk-waduk dibangun termasuk bendungan Tiga Ngarai yang merupakan waduk terbesar dan memiliki peran besar menahan banjir di hulu Sungai Yangtze.

Meski demikian banyak ahli mempertanyakan mengenai benarkah pembangunan bendungan benar-benar efektif.

Seorang hidroklimatologi dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS, mengatakan jika menyangkut perubahan iklim, maka tidak peduli seberapa besar bendungan tak akan dapat mencegah banjir terburuk terjadi.

“Apa yang diketahui adalah bahwa risiko yang meningkat akibat perubahan iklim yang disebabkan manusia memperburuk risiko kejadian curah hujan dan banjir yang ekstrem, yang membuatnya bahkan lebih mungkin bahwa bendungan seperti Tiga Ngarai tidak akan mampu mencegah banjir terburuk terjadi di masa depan,” katanya.

Tuding China Lakukan Pelanggaran HAM Berat Kepada Uighur, Inggris: Itu Sangat Menyedihkan

China dianggap telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat terhadap Uighur.

Inggris sendiri menuduh China melakukan serangkaian aksi mengerikan terhadap etnik minoritas Uighur di Xinjiang.

Lantas apa alasan Inggris melayangkan tuduhannya?

Para ahli dan kelompok penjunjung HAM memperkirakan lebih dari 1 juta etnik Uighur dan minoritas lain telah dikumpulkan di dalam kamp interniran sebagaimana dilansir dari AFP, Minggu (19/7/2020).

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved