Laporkan 13 Kluster Covid-19 Baru, Malaysia Pertimbangkan Kewajiban Pakai Masker
Pemerintah Malaysia dikabarkan tengah mempertimbangan kebijakan tentang mewajibkan penggunaan masker untuk masyarakat karena menumkan 13 kluster baru.
“Kami terus mengirim karena kami dapat mengirim. Terburuk menjadi terburuk, negara-negara lain akan mengambil juga karena buku pesanan lebih dari 100%, "kata Ketua Eksekutif, Lim Wee Chai.
Tahun lalu, Bea Cukai AS mengambil tindakan serupa terhadap perusahaan pembuat sarung tangan medis Malaysia lainnya, WRP Asia Pacific Sdn Bhd.
Perintah penahanan atas impor barang-barang WRP dicabut pada bulan Maret setelah tindakan perbaikan dilakukan.
Spesialis hak pekerja migran independen, Andy Hall mengatakan pada hari Kamis bahwa kerja paksa di antara pekerja asing di industri sarung tangan Malaysia hanya dapat diatasi dan dikurangi ketika gaji mereka dibayarkan secara penuh.
"Untuk memastikan tidak ada ikatan hutang dari para pekerja ini, praktik-praktik perekrutan etis atau kebijakan tanpa biaya perekrutan harus diterapkan. Jika industri bergerak maju untuk merekrut lebih banyak pekerja asing di masa depan," katanya.
Penggunaan sarung tangan medis di seluruh dunia diperkirakan melonjak lebih dari 11% menjadi 330 miliar pasang tahun ini.
Menurut kelompok produsen sarung tangan karet Asia Tenggara itu, dua pertiga sarung tangan medis di seluruh dunia kemungkinan dipasok oleh Malaysia.
(*)
• Najib Razak Sindir Mahathir Mohamad di Media Sosial, Eks PM Malaysia Minta Jangan Terus Disalahkan
• Tiga Tersangka Berstatus Kurir, Ditresnarkoba Polda Kepri Ungkap Asal Sabu-Sabu 2 Kg dari Malaysia
• Tuai Tentangan, Malaysia Umumkan Bakal Menangkap Kaum Transgender di Negaranya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Covid-19 Terus Naik, Malaysia Pertimbangkan Kewajiban Pakai Masker ".