TRIBUN WIKI

Pernah Jadi Pusat Kota Batam, Simak Sejarah Pulau Belakang Padang, Terkenal dengan Bajak Lautnya

Sebelum tahun 1983, Kecamatan Belakang Padang merupakan pusat dari Pulau Batam. Kecamatan ini dulunya terkenal dengan bajak lautnya.

TRIBUNBATAM.ID/ BERES LUMBANTOBING
Lokasi pengibaran bendera sepanjang 60 meter di perairan Belakang Padang, Batam, Kepri saat HUT ke-74 RI, Sabtu (17/8/2019). Berikut sejarahnya 

Sejarah

Sebelum tahun 1983, Kecamatan Belakang Padang merupakan pusat dari Pulau Batam.

Kecamatan ini dulunya terkenal dengan bajak lautnya.

Nama Bajak Laut Belakang Padang menjadi ancaman yang menakutkan bagi kapal-kapal yang melintas di selat Philip dan selat Singapura setiap harinya.

Sepanjang tahun 1991, berbagai kasus perompakan terjadi di wilayah perairan Polda Riau.

Total kasusnya mencapai 185 kali.

Kemudian pada tahun 1992 sampai bulan Mei, tercatat 63 kasus.

Berbagai media massa asing memuat berita-berita kasus perompakan ini.

Lokasi Belakang Padang yang berada di dekat selat Singapura, selat Philip dan selat Malaka membuatnya menjadi sarang bajak laut.

Menurut catatan sejarah, sejak dulu selat Malaka telah menjadi jalur perdagangan yang ramai.

Hal ini lah yang membuat wilayah ini menjadi rawan perompakan bajak laut lantaran kebanyakan kapal yang berlayar melewati selat Malaka membawa barang-barang dagangan dengan nilai tinggi.

Melansir Abesagara, menurut catatan sejarah dari China pada abad ke 14, seorang pengelana yang bernama Wang Dayuan dalam bukunya Daoyi Zhilue mendeskrpisikan keberadaan bajak laut dari Long Ya Men (Tumasek / Singapura) dan Lambri (Daerah di bagian Sumatera Utara) menyerang kapal dagang China dengan armadanya yang mencapai tiga ratus buah kapal kecil.

Puncak dari pembajakan kapal adalah pada abad ke 18 sampai 19 seperti yang ditulis pada buku The Scents of Eden: A Narrative of The Spice Trade.

Pada abad itu, rempah-rempah menjadi komoditas yang paling mahal selain minyak paus.

Selat Malaka menjadi jalur rempah yang sangat ramai dan membuatnya rawan perompakan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved