TRIBUN WIKI
Pernah Jadi Pusat Kota Batam, Simak Sejarah Pulau Belakang Padang, Terkenal dengan Bajak Lautnya
Sebelum tahun 1983, Kecamatan Belakang Padang merupakan pusat dari Pulau Batam. Kecamatan ini dulunya terkenal dengan bajak lautnya.
Belanda yang menguasai Indonesia dan Inggris yang waktu itu menguasai Melayu dan Singapura membuat kesepakatan untuk memberantas bajak laut pada masing-masing daerah jajahannya.
Hal ini menjadi pencetus dibuatnya perbatasan Malaysia dan Indonesia yang berlaku hingga saat ini.
Asal Usul Nama
Bila mendengar namanya, mungkin kita akan beranggapan jika kecamatan Belakang Padang berhubungan dengan kota Padang.
Faktanya, hal ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan kota Padang maupun suku Minang yang ada di Sumatera Barat.
Menurut penuturan warga setempat yang diceritakan secara turun temurun, asal nama Belakang Padang bisa ditelusur dari zaman penjajahan Belanda.
Pada tahun 1897 Belanda mendirikan pangkalan minyak di Pulau Sambu yang terletak persis di sebelah timur pulau Belakang Padang.
Pulau Sambu sebagai penghasil minyak bumi membuatnya menjadi pulau penting bagi Belanda.
Pangkalan minyak bumi ini menjadi magnet bagi banyak orang untuk mengais rezeki di sini.
Lama kelamaan, pulau Sambu menjadi sebuah kota kecil yang ramai.
Sekarang pulau Sambu menjadi salah satu kota tua di Batam.
Saat itu, Belanda memerintahkan pekerja yang mayoritas warga pribumi untuk membuka lahan baru di sebuah pulau yang terletak di belakang pulau Sambu.
Belanda kemudian ingin membuka dan meratakan lahan di pulau tersebut untuk dibuat sebuah padang atau lapangan luas.
Maka, berangkatlah para pekerja tersebut menyeberangi pulau di belakang pulau Sambu itu dan meratakan lahan disana untuk dibuat menjadi sebuah padang.
Sehingga kini pulau tersebut diberi nama pulau Belakang Padang yang artinya padang lapangan di belakang pulau Sambu.