Siswa Belajar Online di Kebun Sarang Ular Demi Wifi Gratis, Orangtua: Mau Beli Kuota Gak Ada Uang

Empat pelajar asal Bandar Lampung harus berusaha keras untuk mengikuti sekolah online karena orang tua mereka tak mampu membelikan kuota.

Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Terlihat Ali (15), Firnando (15), Rezi (12) dan Faiz (12) nekat masuk sarang ular demi bisa mengikuti pembelajaran dari rumah dengan menumpang wifi gratis milik tetangga. 

Editor : Anne Maria

TRIBUNBATAM.id, BANDAR LAMPUNG- Pandemi virus Corona masih belum berakhir.

Sehingga sejumlah kegiatan terpaksa masih harus dilakukan dari rumah.

Satu di antaranya adalah kegiatan belajar mengajar para siswa.

Beberapa pelajar tidak memiliki kesulitan berarti dalam melaksanakan belajar dari rumah secara online.

Namun adapula pelajar lain yang justru kesulitan menerapkan belajar online karena berbagai keterbatasan seperti ekonomi.

Empat pelajar asal Bandar Lampung harus berusaha keras untuk mengikuti sekolah online karena orang tua mereka tak mampu membelikan kuota.

Dua Kabupaten di Kepri Ini Masih Bersih dari Covid-19, Masuk Zona Hijau Virus Corona

Corona Bikin Sektor PARIWISATA KEPRI LUNGLAI, Kunjungan Wisman Masih Sunyi, Turun hingga 64 Persen

Diketahui, pandemi Covid-19 membuat para siswa harus belajar dari rumah. Tak hanya itu, sebagian pembelajaranpun dilakukan secara online.

Ali (15), Firnando (15), Rezi (12), dan Faiz (12) tinggal di Jalan Nangka, Gang Stiap, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.

Keempat pelajar berbeda jenjang tersebut terpaksa memanfaatkan WiFi tetangga sebagai akses internet.

Setiap pagi, mereka duduk berjejer di samping tembok kosan yang memiliki akses internet.

Hanya beralaskan papan, berteduh di bawah pohon pisang, mereka mengikuti pelajaran penuh semangat.

Ramalan Zodiak Asmara Jumat 24 Juli 2020, Taurus Makin Hangat, Aquarius Perlu Bagi Waktu

Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 24 Juli 2020, Capricorn Selesaikan Pekerjaan, Libra Lakukan Perjalanan

Ali, siswa kelas 10 SMA Gajah Mada, menuturkan mengikuti pelajaran secara daring cukup menguras kuota internet.

Sementara ayahnya, seorang kuli bangunan hanya mampu memberi jatah kuota 1 GB per minggunya.

Sedangkan, kata Ali, kebutuhan untuk mengikuti pelajaran, satu hari bisa memakan Kuota Internet sampai 1 GB lebih.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved