Merapat ke Rusia, China Sebut Amerika Serikat 'Tak Tahu Diri' jadi Biang Kisruh di Negara Lain

Rusia dan terutama China, kini menanggap Amerika Serikat negara "tak tahu diri" karena melakukan berbagai serangan terhadap negara lain.

AFP
Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. 

Sebelumnya, Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup konsulat mereka yang berada di Houston, pada Jumat (24/7/2020) lalu.

Sebagai balasan, Kantor Konsulat Amerika Serikat (AS) di Kota Chengdu, China, "diusir" pada Sabtu (25/7/2020), sehari setelah negeri Tirai Bambu itu memerintahkan penutupan dalam pertempuran diplomatik dengan negeri Paman Sam.

Perkembangan pada Senin (27/7/2020) lalu, diketahui China marah besar terhadap Amerika Serikat.

Pemicunya adalah aksi penegak hukum Amerika Serikat yang memaksa memasuki konsulat jenderal China di Houston.

Melansir pemberitaan People's Daily, Kementerian Luar Negeri China pada hari Sabtu (25/7/2020) menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan tegas terhadap aparat penegak hukum AS yang memaksa masuk ke konsulat jenderal Tiongkok di Houston.

Diberitakan sebelumnya, petugas penegak hukum S pada hari Jumat memasuki tempat konsulat jenderal Tiongkok di Houston secara paksa.

Menanggapi hal itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan tempat konsulat jenderal China di Houston adalah tempat diplomatik dan konsuler serta properti nasional China.

Orang-orang berkerumun di area depan Konsulat China di Houston, Amerika Serikat.

Orang-orang berkerumun di area depan Konsulat China di Houston, Amerika Serikat. (AFP)

Dia menegaskan, berdasarkan Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler dan China-AS, Amerika Serikat tidak boleh melanggar hak konsulat jenderal Tiongkok di Houston dengan cara apa pun.

"China telah menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan oposisi yang kuat terhadap langkah AS yang memaksa masuk ke tempat konsulat jenderal China di Houston, dan telah mengajukan pernyataan serius."

"China akan membuat tanggapan yang tepat dan diperlukan dalam hal ini," kata Wang.

Diberitakan sebelumnya, mengutip Reuters, sekelompok aparat penegak hukum AS yang didampingi oleh pejabat Departemen Luar Negeri AS terlihat memaksa masuk ke dalam gedung konsulat China di Houston pada Jumat (24/7/2020).

Kejadian itu terjadi tak lama setelah AS memerintahkan Tiongkok untuk segera menutup konsulatnya di Houston.

Reuters memberitakan, dalam kelompok itu termasuk seorang pria yang disebut-sebut sebagai pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS untuk Misi Luar Negeri, Cliff Seagroves.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menolak untuk menjawab pertanyaan dari Reuters tentang Seagroves atau aktivitas kelompok tersebut di Konsulat China.

Setelah sekelompok orang tersebut membuka pintu belakang Konsulat China dan masuk, dua anggota berseragam dari Biro Keamanan Diplomatik AS Negara Bagian Texas tiba untuk menjaga pintu.

Sejumlah saksi mata mengatakan kepada Reuters, staf Konsulat China di Houston telah meninggalkan gedung tidak lama setelah jam 16.00 waktu setempat dengan menggunakan kendaraan, sebelum pintu dipaksa terbuka.

Pengusiran konsulat AS di Chengdu

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved