Tertinggi Sejak April 2020, China Laporkan 105 Kasus Baru Covid-19, Mayoritas di Xinjiang
Sepanjang enam hari berturut-turut, kasus Covid-19 di China semakin melonjak. China melaporkan 105 kasus baru Covid-19 terjadi dalam 24 jam terakhir.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, BEIJING - China terus melaporkan peningkatan kasus harian virus Corona atau Covid-19 di negaranya.
Sepanjang enam hari berturut-turut, kasus Covid-19 di China semakin melonjak.
Dalam dua hari terakhir, China juga mencatat rekor tertinggi harian sejak April 2020 lalu.
China melaporkan 105 kasus baru Covid-19 terjadi dalam 24 jam terakhir, Rabu (29/7/2020).
"Angka ini naik dari 101 kasus baru pada sehari sebelumnya," kata Komisi Kesehatan Nasional dalam pernyataannya, pada Kamis (30/7/2020).
Dari total kasus baru, 96 berada di wilayah Xinjiang, lima berada di provinsi Liaoning, satu di Beijing, dan tiga kasus impor, menurut pernyataan Komisi Kesehatan Nasional.
• Angka Positif & Kematian Karena Covid-19 Indonesia Lewati China, Strategi Pemerintah Perlu Evaluasi
China juga melaporkan 21 pasien asimtomatik baru, turun dari 27 kasus pada sehari sebelumnya.
"Hingga Rabu, China telah mengkonfirmasi 84.165 kasus corona," sebut otoritas kesehatan.
Sedangkan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 masih tetap berada di angka 4.634 orang.
Sebelumnya China mencatat peningkatan drastis kasus infeksi baru Covid-19.
Berdasarkan data 101 kasus baru tercatat pada Selasa (28/7/2020), rekor tertinggi harian sejak medio April 2020 lalu.
"Yang tertinggi lebih dari tiga setengah bulan terakhir," demikian Komisi kesehatan melaporkan, pada Rabu (29/7/2020), seperti dilansir Reuters.
Terjadi peningkatan kasus selama lima hari berturut-turut di China.
Klaster Kota Xianjiang masih mendominasi penambahan kasus baru, yakni, 89 kasus.
Sementara ada beberapa diantaranya tercatat di Beijing, dan tiga kasus impor, menurut pernyataan dari Komisi Kesehatan Nasional.
China juga melaporkan 27 pasien baru asimtomatik yang tak menunjukkan gejala, atau turun dari 34 kasus pada sehari sebelumnya.
Hingga kini Pemerintah Xinjiang belum menjelaskan bagaimana pasien nol, seorang wanita berusia 24 tahun yang bekerja di sebuah mal di ibukota Urumqi, bisa terinfeksi virus Corona.
Saat itu Otoritas melaporkan, enam kasus baru Covid-19 di Liaoning.
Wabah di Liaoning dimulai pada 22 Juli, berpusat di kota pelabuhan Dalian, Timur Beijing.
Kasus pertama di Dalian adalah pekerja di sebuah perusahaan pengolahan makanan laut, dan tidak melakukan perjalanan keluar dari kota dalam beberapa minggu terakhir.
Untuk menekan penyebaran virus, Xinjiang dan Dalian telah melakukan tes massal Covid-19 terhadap jutaan orang, tapi virus telah menyebar.
Beijing melaporkan dua kasus baru, satu terkait dengan Dalian dan yang lain kasus impor.
Dua orang itu adalah kasus baru pertama di ibukota China selama lebih dari tiga minggu terakhir.
Provinsi Jilin juga melaporkan dua kasus baru, infeksi pertama sejak Mei lalu.
Keduanya adalah staf di perusahaan pengolahan makanan laut Dalian, dan telah melakukan perjalanan kembali ke Jilin sekitar 10 hari yang lalu.
Sebelumnya diberitakan, China menemukan klaster baru di Kota Xinjiang dan Dalian.
Demikian Komisi Kesehatan Nasional (NHC) melaporkan Kamis (23/7/2020).
Kasus di kota Dalian melibatkan seorang pria berusia 58 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan pengolahan makanan laut, di Pasar ikan Liaoyu.
Pasar ini pun langsung ditutup oleh otoritas setempat guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Pada Kamis (23/7/2028), kota Dalian melaporkan dua kasus baru penularan lokal dan 12 asimtomatik yang, semua kontak dekat kasus dari Rabu (22/7/2020)," media melaporkan mengutip keterangan pemerintah Dalian.
Kota Dalian, dengan populasi hampir 7.000.000, rencananya akan melakukan pengujian asam nukleat untuk 190.000 orang di kota, laporan media lokal.
Pasar ikan Liaoyu adalah pasar ketiga di China ditutup setelah ditemukan kasus baru.
Sebelum itu pasar Xinfadi di Beijing pada Juni lalu, dan Pasar Huanan di Wuhan, Provinsi Hubei, pada Desember lalu.
Klaster Baru Menyebar ke 5 Provinsi, China Laporkan Kasus Infeksi Covid-19 Melonjak
China kembali melaporkan penemuan klaster baru penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Ternyata sebuah klaster baru virus Corona di China telah menyebar ke provinsi lain dan mendorong pembatasan baru.
China dikabarkan tengah berjuang mencegah gelombang kedua infeksi Covid-19 di negaranya.
Otoritas kesehatan China telah mengendalikan sebagian besar virus sejak pertama kali muncul pada akhir tahun 2019 lalu melalui serangkaian penguncian ketat dan pembatasan perjalanan.
Namun, dalam dua bulan terakhir muncul kembali kasus-kasus infeksi baru dalam jumlah kecil.
Pada Selasa (28/7/2020), Negeri Tirai Bambu melaporkan adanya 68 infeksi baru, jumlah infeksi harian tertinggi sejak April 2020.
Di antara kasus itu, 57 berada di Provinsi Xinjiang, daerah yang telah melakukan jutaan pengujian Covid-19, seperti dilansir dari AFP, Selasa (28/7/2020).
Kota Urumqi, ibu kota Xinjiang, saat ini sedang menjalani penguncian ketat akibat laporan kasus itu.
Enam kasus lain juga dilaporkan kota industri Dalian, Provinsi Liaoning.
Di wilayah ini, wabah pertama kali muncul di pabrik pengolahan makanan laut minggu lalu.
Total angka infeksi di Dalian saat ini menjadi 44 kasus, termasuk dua belas kasus baru tanpa gejala yang dilaporkan Selasa.
Menyebar ke 9 kota dan 5 provinsi
Otoritas Kesehatan China mengatakan klaster Dalian sekarang telah menyebar ke sembilan kota di lima provinsi, termasuk Provinsi Fujian.
Pemerintah setempat mengatakan, ibu kota Fuzhou akan memasuki "mode perang" setelah menemukan seorang pasien tanpa gajala yang telah melakukan perjalan dari Dalian, 1.500 kilometer dari kota itu.
Langkah-langkah baru telah diterapkan, seperti mengawasi wisatawan yang memasuki kota.
Pejabat kesehatan Dalian mengatakan pada Minggu (26/7/2020) bahwa mereka akan melakukan tes massal terhadap enam juta penduduk dalam waktu empat hari.
Satu hari berselang, sekitar 1,68 juta orang telah diambil sampelnya pada Senin (27/7/2020).
Pihak berwenang juga telah melarang kegiatan makan malam kelompok dan memerintahkan pelanggan untuk menampilkan "kode kesehatan" lokal di ponsel mereka ketika memasuki restoran.
Sementara itu, sebuah kasus baru di Beijing dilaporkan pada Selasa juga dikaitkan dengan seorang pasien tanpa gejala yang telah melakukan perjalanan dari Dalian.
Beijing kini mulai menguji warga secara massal di perumahan pinggiran kota, tempat pasien tinggal.
Di Shenzen, otoritas kesehatan setempat mengumumkan bahwa lebih dari 3.000 penduduk setempat telah diuji pada Selasa pagi, setelah seorang sopir truk Hong Kong baru-baru ini dinyatakan positif melewati kota.
Hong Kong awalnya memiliki keberhasilan luar biasa dalam mengendalikan wabah, tetapi infeksi lokal telah melonjak selama sebulan terakhir.
(*)
• Kasus Kematian dan Positif Covid-19 di Indonesia Lampaui China, Pemerintah Diminta Evaluasi
• Merapat ke Rusia, China Sebut Amerika Serikat Tak Tahu Diri jadi Biang Kisruh di Negara Lain
• Singapura Khawatir Ketegangan AS-China akan Berlanjut Hingga ke Pemilihan Presiden AS Mendatang
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terus Naik, China Laporan 105 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi Sejak Pertengahan April.