Cinta Kandas di Tangan Restu Orang Tua Kekasih, Oknum Dosen Tikam Mahasiswinya hingga Tewas
Sang dosen tidak terima cintanya yang sudah terpatri di dada kandas di tangan orang tua pacar
Ia melakukan pelecehan seksual secara fisik di Balairung UGM.
"Itu korban menghubungi saya langsung dan itu cukup ramai katanya dulu. Dan BA mengakui itu," ungkapnya.
IA memposting terkait peristiwa pelecehan seksual ini untuk efek jera. Agar BA tidak kembali melakukan hal serupa.
"Dia kan lolos di mana-mana, bisa bekerja di institusi A, institusi B yang itu institusi yang baik dan terhormat. Kan karena tidak tahu punya latar belakang yang seperti ini, dia punya riwayat penyerangan secara fisik yang seksual itu kan berbahaya juga berpotensi melakukan pelecehan seksual lagi ke depan dan menjadi orang tahu ini lho," urainya.
Salah satu penyintas lainya, ID mengatakan, masih memikirkan untuk mengambil langkah hukum. Sebab saat ini hukum di Indonesia masih belum berpihak kepada penyintas.
"Sejauh ini kita konsennya masih agar tidak jatuh korban lain, kemarin pelaku menyampaikan permintaan maaf terbuka seperti itu," ujarnya.
Diungkapkannya, saat ini masih berkoordinasi dengan para penyintas lainya. Sebab, komunitas yang menjadi target banyak dengan berbagai modus.
"Kami masih berkoordinasi dengan korban yang lain, kami masih terus mencari apakah ada yang lebih berat, atau ada korban yang trauma dan butuh dibantu, karena bicara pun tak mudah. Menyimpan trauma nggak mudah," tuturnya.
Selain itu, saat ini dirinya juga masih terus mengumpulkan bukti-bukti dari para penyintas.
"Saya juga masih mengumpulkan bukti-bukti chat, karena kejadian ada yang lama, ada yang baru, ada yang masih nyimpan, ada yang sudah nggak ada," ucapnya.
Saat melakukan pertemuan dengan BA, lanjutnya, ID sempat bertanya berapa yang sudah dijadikan objek. Waktu itu BA menjawab jika jumlahnya banyak sampai tidak bisa mengingat jumlahnya.
"Kira-kira berapa? Dia bilang seminggu biasanya ada yang baru, dia ngomong sendiri. Kalau seminggu ada satu, dalam satu tahun kan ada 52 bulan, ini kan dari 2014," bebernya.
4. UNU dan UGM Klarifikasi
Sementara itu, saat dikonfirmasi Rektor UNU Purwo Santoso menegaskan jika BA telah mencatut nama universitas yang dipimpinnya.
"Yang saya perlu klarifikasi, dia memang mencatut sebagaimana pernyataan di video. Dia telah mencatut UNU dan UGM," tandasnya.
Diakuinya, dirinya mengenal BA sejak mengambil S2 di UGM. BA tidak terdaftar sebagai dosen di UNU.
BA sebatas pengajar tamu di kampusnya. Namun sudah sejak lama tidak lagi beraktivitas di UNU.
Terkait pencatutan nama, Purwo Santoso mengatakan, belum memutuskan mengenai langkah hukumnya. Namun, Purwo Santoso menghargai, BA menyampaikan permintaan maaf.
"Soal pencatutan dan masalah hukumnya kami masih belum punya keputusan," ungkapnya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani menyayangkan peristiwa tersebut. UGM mengecam segala bentuk tindak pelecehan dan kekerasan seksual apapun bentuknya.
"Pimpinan UGM melakukan pendataan dan mempelajari kasus tersebut. UGM siap support sivitas akademika UGM yang menjadi penyintas dan memerlukan dukungan dalam bentuk apa pun," kata Iva.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan sampai saat ini belum ada laporan terkait peristiwa tersebut.
"Kurun waktu tiga hari ini belum ada laporan. Korban silakan melapor ke kantor polisi terdekat, kalaupun tipe A tetap ada pengaduan ke kami," jelasnya.
5. BA minta maaf
Setelah IA memosting di media sosial Facebooknya, BA lantas meminta seseorang untuk menghubungi IA guna meminta maaf.
"Karena sudah saya blokir, dia meminta seseorang untuk menghubungi saya sebagai mediasi mau meminta maaf. Karena sejak tulisan saya viral, dia ditekan sana sini," tegasnya.
Sebelum bertemu, IA meminta agar BA menyampaikan permohonan maaf lewat media sosial kepada semua korban.
BA membuat video pengakuannya di media sosial Facebook miliknya @Bams Utara.
Dalam video tersebut, BA mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa korban.
"Terima kasih kepada teman-teman yang sudah mendengarkan video saya ini.
Saya membuat rekaman ini dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari siapapun. Saya ingin menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong.
Bahwa sesungguhnya saya sebenarnya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata. Hal itu dikarenakan kata swinger sering menghantui saya di setiap waktu dan tempat.
Selain berfantasi secara virtual tentang swinger, saya juga pernah melakukan pelecehan secara fisik. Oleh sebab itu secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban baik dari kampus UGM Bulaksumur, maupun yang lain, yang pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan banyak trauma.
Saya juga meminta maaf kepada UNU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama UNU dan UGM dalam mencari target. Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan kebohongan ini.
Apa yang saya lakukan selama ini tidak diketahui oleh istri saya. Setelah ini saya akan menceritakan kepada istri saya dan meminta dia mendampingi saya dalam melakukan terapi secara intensif ke psikolog maupun psikiater agar bisa terbebas dari penyimpangan dan kelainan ini.
Kemudian terakhir saya berjanji untuk tidak melakukan hal ini lagi dan bila terbukti melakukan lagi saya siap menerima semuala konsekuensi hukum yang ada.
Terimakasih perhatianya teman-teman yang mau mendengarkan," ujar BA dalam video pengakuanya yang diunggah di akun media sosial Facebooknya @Bams Utara.
Namun, saat dicek pada Senin 3 Agustus 2020, akun media sosial Facebok dan video sudah dihapus.
(Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)(Tribunnewswiki/Al)
Artikel ini telah tayang di tribunnewswiki.com dengan judul Kronologi dan Fakta Pelecehan Seksual Dosen Berkedok Penelitian Swinger di Yogyakarta yang Viral dan Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Lamaran Ditolak, Dosen di Bima Tikam Kekasihnya Hingga Tewas di Jalan, https://jambi.tribunnews.com/2020/08/06/lamaran-ditolak-dosen-di-bima-tikam-kekasihnya-hingga-tewas-di-jalan.