TRIBUN WIKI
Mengenal Sejarah PETA, Pasukan Tentara Bentukan Jepang yang Jadi Cikal Bakal TNI
Pembela Tanah Air ( PETA) merupakan tentara sukarelawan yang dibentuk oleh Pemerintah Jepang saat mengusai bangsa Indonesia periode 1942 hingga 1945.
Pada Maret 1944, Pemerintah Jepang merasa jika PETA melayani kepentingan Indonesia dari pada Jepang.
Bahkan terjadi pemberontakan di Blitar pada 14 Februari 1945 yang dipimpin Supriyadi.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, tentara kekaisaran Jepang memerintahkan membubarkan PETA.
Pembubaran PETA terjadi setelah Panglima Tentara ke-16 di Jawa, Jenderal Nagano Yuichito mengucapkan perpisahan pada anggota kesatuan Jepang.
Meski sudah bubar, namun tentara PETA masih membantu dalam perang kemerdekaan saat Belanda mencoba menguasai Indonesia.
Ketika Pemerintah Indonesia membentuk sebuah badan resmi untuk menjaga kedaulatan negara, anggota PETA diajak untuk bergabung.
Pada Harian Kompas edisi 14 Agustus 1970 diberitakan, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Tentara PETA yang tersebar dikumpulkan kembali untuk bergabung.
Pemerintah juga memanggil bekas tentara Heiho, Kaigun, dan Kompeiho.
Dari BKR kemudian menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI), dan akhirya berubah sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 1947.
Tujuan
Tentara PETA sebenarnya dibentuk untuk mempersiapkan prajurit perang di Asia Pasifik.
Oleh karena itu, para tentara PETA dilatih agar memiliki kemampuan yang setara dengan tentara Jepang.
Jepang mengatakan bahwa pelatihan fisik yang diberikan akan bermanfaat untuk melindungi Indonesia.
Di lain sisi, anggota PETA banyak diisi oleh pemuda terpelajar yang ingin merdeka.